JAKARTA - Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Tato Miraza optimistis bisnis emas tetap menjanjikan meski belakangan harganya terus turun. Menurutnya, dalam sepuluh tahun terakhir harga emas selalu fluktuatif, tetapi trennya terus menanjak.
"Sekarang memang perekonomian dunia masih lesu, sehingga berpengaruh terhadap harga emas. Tetapi ke depan harganya akan naik kembali," kata Tato yang baru beberapa hari ini menjabat sebagai dirut Antam menggantikan Alwinsyah Lubis.
Dia melanjutkan, harga emas dunia sekarang memang turun drastis mencapai kisaran angka USD 1.400 per troy ounce, dibandingkan harga tertingginya tahun lalu yang melebihi angka USD 1.700 per troy ounce. "Trennya sekarang memang turun, tapi pasti akan naik lagi," katanya di Jakarta beberapa hari lalu.
Dia menjelaskan, harga emas memang selalu turun naik, tidak pernah terus-menerus naik. Tetapi jika dalam jangka panjang harganya terus naik. Terbukti dalam sepuluh tahun terakhir harga emas naik drastis. "Itulah sebabnya saya yakin bisnis emas akan tetap bagus," kata Tato.
Bagi Antam sendiri, penurunan harga emas membawa berkah karena mendorong angka penjualan emas perseroan. BUMN pertambangan ini mencetak penjualan bersih senilai Rp 3,34 triliun pada kuartal pertama 2013. Angka tersebut naik 35,5 persen dari dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,46 triliun.
Capaian tersebut membuat laba bersih kuartal pertama Antam mencapai Rp 462 miliar. Lebih tinggi 22 persen dibanding periode sama tahun lalu senilai Rp 379 miliar. Kenaikan laba ini disebabkan volume penjualan emas dan bijih nikel yang melonjak. Volume penjualan emas kuartal pertama naik 63 persen menjadi 2.909 kg. (dri)
"Sekarang memang perekonomian dunia masih lesu, sehingga berpengaruh terhadap harga emas. Tetapi ke depan harganya akan naik kembali," kata Tato yang baru beberapa hari ini menjabat sebagai dirut Antam menggantikan Alwinsyah Lubis.
Dia melanjutkan, harga emas dunia sekarang memang turun drastis mencapai kisaran angka USD 1.400 per troy ounce, dibandingkan harga tertingginya tahun lalu yang melebihi angka USD 1.700 per troy ounce. "Trennya sekarang memang turun, tapi pasti akan naik lagi," katanya di Jakarta beberapa hari lalu.
Dia menjelaskan, harga emas memang selalu turun naik, tidak pernah terus-menerus naik. Tetapi jika dalam jangka panjang harganya terus naik. Terbukti dalam sepuluh tahun terakhir harga emas naik drastis. "Itulah sebabnya saya yakin bisnis emas akan tetap bagus," kata Tato.
Bagi Antam sendiri, penurunan harga emas membawa berkah karena mendorong angka penjualan emas perseroan. BUMN pertambangan ini mencetak penjualan bersih senilai Rp 3,34 triliun pada kuartal pertama 2013. Angka tersebut naik 35,5 persen dari dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,46 triliun.
Capaian tersebut membuat laba bersih kuartal pertama Antam mencapai Rp 462 miliar. Lebih tinggi 22 persen dibanding periode sama tahun lalu senilai Rp 379 miliar. Kenaikan laba ini disebabkan volume penjualan emas dan bijih nikel yang melonjak. Volume penjualan emas kuartal pertama naik 63 persen menjadi 2.909 kg. (dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IBM Siapkan Smarter Computing bagi UKM
Redaktur : Tim Redaksi