jpnn.com - JAKARTA – Presiden Joko Widodo meresmikan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia tahun ini di BEI, Senin (4/1). Jika sejumlah ramalan menyebut perekonomian Indonesia 2016 tidak begitu baik, maka sikap ini tidak ditunjukkan pria yang akrab disapa Jokowi tersebut. Jokowi optimistis ekonomi Indonesia lebih baik dari 2015.
“Mengikuti perjalanan secara detail satu tahun kemarin, saya optimistis pada 2016, kita akan lebih baik. Jauh lebih baik dari tahun kemarin," kata Jokowi.
BACA JUGA: Harga Baru BBM Diterapkan Besok, tapi Aturan Pungutan DKE Belum Jelas
Dalam paparannya, Jokowi juga menjelaskan laporan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian bahwa total pendapatan dalam negeri adalah sekitar 85 persen dari target atau sebesar Rp 1.491,7 triliun. Di antaranya adalah penerimaan pajak nonmigas sebesar 81 persen atau sebesar Rp1005,7 triliun.
Jumlah ini bertumbuh 14 persen di atas realisasi pajak nonmigas 2014. Penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar 92,5 persen. Menurutnya, tingkat penerimaan ini sangat optimal, mengingat perlambatan pertumbuhan di global dan domestik tahun lalu.
BACA JUGA: Bos AP II : Saya Akan Tegas Dengan Airlines
Selain itu, total belanja negara sebesar 91 persen atau Rp1.810 triliun. Sementara itu, belanja pemerintah pusat ada di 90 persen serta transfer ke daerah di sekitar 94 persen.
Jokowi mengatakan, khusus untuk belanja modal di pemerintah pusat, tercatat serapan sebesar 83 persen atau sebesar Rp 1235,8 triliun atau tumbuh 53 persen dibandingkan belanja modal tahun anggaran 2014 sebesar Rp138 triliun. Menurutnya, inlah yang dipakai untuk membangun infrastruktur sebagai landasan pembangunan ekonomi ke depan.
BACA JUGA: Pegawainya Diduga Colong Barang Penumpang, Ini Tanggapan Lion Air
“Oleh sebab itu saya mengajak kita semua bekerja keras meraih pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan inflasi, termasuk menurunkan angka kemiskinan,” tegas Jokowi.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Klaim Penerimaan Pajak Menkeu Diragukan
Redaktur : Tim Redaksi