Dalam rapat koordinasi tersebut turut serta, Kejaksaan Agung Basrif Arif, Kepala BPKP RI Prof. Mardiasmo dan Ketua KONI Pusat Tono Suratman, Wagubri Mambang Mit dan jajaran Pejabat Pemprov Riau
"Saya optimis PON Riau akan berjalan dengan sukses," ujar Agung Laksono, Selasa (28/8) usai menggelar rapat.
Dari laporan dan peninjauan yang dilakukan Menko Kesra dan rombongan ke Main Stadium Riau dan venues menembak, ia menilai secara generali progres dilapangan sangat menggembirakan meskipun masih ada 2 venues yang belum selesai yakni venues menembak dan Futsal. ,"kami akan memberikan suport moril kepada Riau agar tidak ada keraguan karena presiden sendiri menegaskan akan hadir," ujar Agung
Saat ini Tim Pusat bertugas langsung di Riau memantau pelaksanaan PON, dari 54 Venues yang dibangun terdapat 7 venues yang bermasalah namun saat ini hanya tinggal dua venues saja. Dua venues itu yakni menembak dan Futsal yang dipastikan sudah fungsional namun diakui arsitekturnya masih perlu pembenahan.
Menurut Agung kekawatiran PON ditunda tidak ada alasan lagi, atlit sudah mulai datang, hal yang dikawatirkan sudah dapat diatasi tepat pada waktunya, diharapkan saat selesai nanti tanpa meninggalkan akuntabilitas. Dijelaskanya , saat ini dana 100 M yang dialokasikan untuk penyelenggaraan mulai dari opening ceremony, konsumsi dan penginapan atlit telah dikucurkan.
Menyangkut penggunaan dana 100 M tersebut, dijawab Kepala BPKP RI khusus dalam pelaksanaan PON Saat ini tidak terikat secara langsung dengan aturan.,"boleh dilakukan negosisasi langsung untuk mengejar waktu yang kurang lebih 2 minggu ini," ujar Prof. Mardiasmo
Seperti diketahui beberapa item perlu dilakukan negosiasi seperti acara pembukaan dan penutupan, Ivent Organizer, Kembang Api dan lainnya. Penggunaan anggaran akan dikawal lembaga berwenang BPKP dan Kejaksaan yang terpenting tidak melanggar ketentuan berlaku.
"itu dapat dilakukan negosiasi langsung, yang tidak boleh memperkaya diri sendiri dengan menggunakan uang negara,"ujar Basrif Arif Kepala Kejaksaan Agung
"Buat rencana kegiatan dengan harga wajar tanpa merugikan keuangan negara,"ucapnya lagi
Ditegaskanya tim eksistensi akan turun untuk mengawal penggunaan agaran tetap berada dalam koridor hukum yang berlaku. ,"semua tetap mengacu pada ketentuan yakni Kepres 40 dan 70, nanti akan dievaluasi lagi itulah tugas tim, jika melanggar tapi tidak terjadi kerugian uang negara hanya dikategorikan pelanggaran administrasi," tegasnya
"jangan ada dana yang menyimpang kita turunkan tim untuk membahasnya, penyimpangan yang salah adalah penggunaan uang negara," pungkasnya sambil menekankan PON merupakan kepentingan nasional
Sementara itu Menpora Andi Malarangeng menjelaskan dari 54 Venues yang bermasalah hanya 7, setelah dilakukan percepatan hanya tinggal 2, yakni Menembak dan Futsal, menurutnya meski dalam keadaan seminimalis mungkin diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal.,"fungsinya berjalan baik bisa digunakan atlit dan sudah disepekati technical deligate, alat yang kita gunakan tetap standar cuma Lanskap saja yang belum tertata rapi," ujar Menpora mengakhiri.(egp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pique: Madrid Bisa Menang 30 Kali Berturut-turut
Redaktur : Tim Redaksi