Orang Dekat Ari Soemarno Masuk Bursa Kandidat Dirut Pertamina

Jumat, 03 Oktober 2014 – 08:36 WIB
Siapa pengganti Karen Agustiawan sebagai dirut Pertamina? Foto: Dok JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Global Future Institute Hendrajit mengatakan saat ini kembali hadir nama baru dalam formasi "pasukan" Jokowi-JK  yang akan mengisi bursa kandidat Direktur Utama PT Pertamina. Nama baru itu adalah Widyawan Prawira Atmaja yang saat ini masih aktif menjabat sebagai Deputi Pengendalian Komersial SKK Migas.

Dalam Diskusi Publik bertajuk 'Quo Vadis Kedaulatan Energi Indonesia di Bawah Kepemimpinan Baru?' di kampus UNJ, Jakarta, Kamis (2/9), Hendrajit menjelaskan sebelumnya juga sudah ada nama seperti Darwin Silalahi yang kini CEO Shell Indonesia dan Taslim Yunus, VP Representatif SKK Migas untuk Petrochina.

BACA JUGA: Organda Tolak Kenaikan BBM untuk Angkutan Umum

"Widyawan adalah orang dekat dengan Ari Soemarno yang akan dijadikan Dirut Pertamina," kata Hendrajit.

Sementara Ari Soemarno, kata dia, merupakan salah satu kandidat terkuat untuk menempati komisaris utama di Pertamina.

BACA JUGA: Maksimum Bunga Deposito Masih Bisa Direvisi

"Bisa dilihat skemanya jika skenario itu terwujud, sebagai upaya menggeser kekuatan mafia migas lama era SBY," ungkap Hendrajit.

Menurutnya, Widyawan ditarik oleh Ari Soemarno dalam Tim Pokja Energi Rumah Transisi, setelah Ahmad Faisal yang sebelumnya diusung di awal menjadi kandidat Dirut Pertamina terlalu asosiatif dengan kelompok Jusuf Kalla.

BACA JUGA: Batu Bara-CPO Lesu, Target Ekspor Turun

Ia menjelaskan berdasarkan informasi yang ada, Widyawan sampai cuti dari SKK Migas untuk membantu Ari Soemarno membuat konsep tata kelola energi.

Dalam era Soemarno berkuasa di Pertamina, Widyawan pernah sempat dijagokan menjadi Direktur Hulu. Namun sayang, kapasitas dan kapabilitasnya kalah oleh Karen Agustiawan waktu itu. Karen pun akhirnya terpilih menjadi direktur hulu dan melenggang menjadi Dirut Pertamina.

Seperti diketahui, sebelumnya Hendrajit pernah menuturkan bahwa saat ini tengah terjadi perebutan kursi pemegang kebijakan di sektor migas, antara jaringan "seven sister" dan jaringan pengusaha minyak China. Posisi yang diperebutkan adalah jabatan Menteri ESDM dan Dirut Pertamina.

Hendrajit melanjutkan bahwa yang harus diperhatikan Jokowi-Jk adalah skema apa yang harus digunakan. Skema itu pun harus tepat. Selain itu, Jokowi juga harus dapat memahami skema apa yang sedang di lawan.

"Skema yang dimiliki para mafia itu sangat struktural dan kaderisasi. Mereka meletakkan agen di satu institusi pemerintahan untuk mempengaruhi suatu kebijakan," paparnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kondisi Politik Tak Kondusif, IHSG Anjlok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler