SELAMA ini imunisasi lebih dikenal untuk anak balita. Namun ternyata imunisasi juga diperlukan bagi usia dewasa, bahkan yang sudah lanjut usia (lansia).
Ketua Satuan Tugas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Dr Samsuridjal Djauzi SpPD-KAI, mengatakan, seseorang kian rentang terkena penyakit seiring dengan bertambahnya usia. Karenanya imunisasi bagi orang dewasa dapat mencegah kematian akibat penyakit secara signifikan.
"Setiap tahun, puluhan ribu orang dewasa dan ratusan ribu lainnya harus dirawat di rumah sakit karena penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi," teran Samsuridjal di sela acara peluncuran vaksin pencegah pneumokokus untuk orang dewasa di Hotel Kempinski, Jakarta, Minggu (13/1).
Penyakit pneumokokus merupakan kumpulan dari beberapa penyakit seperti meningitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, infeksi darah dan sinusitis yang dapat diderita segala usia, terutama anak-anak dan dewasa. Kuman penyebab penyakit pneumokokus dapat ditularkan melalui kontak interpersonal, seperti melalui udara akibat bersin atau batuk.
Dijelaskan Samsuridjal, orang yang memiliki penyakit kronis tertentu seperti diabetes, asma, dan penyakit jantung, lebih rentan terhadap komplikasi dalam flu dan penyakit-penyakit pneumokokus. Merujuk pada catatan pasien di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM), Samsuridjal menyebut 52 persen lansia yang dirawat diakibatkan pneumonia.
Ini membuktikan bahwa penyakit pneumokokus adalah ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat Indonesia,” terangnya.
Karenanya, tindakan pencegahan pada orang dewasa dapat dilakukan dengan imunisasi menggunakan vaksin polisakarida dan vaksin konjugasi. Di Indonesia, imunisasi untuk mencegah penyakit pneumokokus bisa dengan vaksinasi termasuk bagi kalangan dewasa tua di atas 50 tahun.
Dia menambahkan, orang dewasa berusia 50 tahun ke atas memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit pneumokokus. "Karena itu penting bagi mereka untuk melakukan konsultasi kesehatan kepada dokter," ucapnya.(Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menderita Asam Urat, Tangan Ditransplantasi
Redaktur : Tim Redaksi