jpnn.com - MALANG - Tragedi berdarah menggemparkan Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Sabtu malan (8/3). Mujianto, warga Dusun Tegaron, Desa Talangagung Kepanjen, Kabupaten Malang ditembak mati anggota Polsek Ngajum.
Penyebabnya, Mujianto yang diketahui mengalami gangguan jiwa itu dilaporkan mengamuk sambil berjalan malam dengan menenteng celurit. Ulahnya pun membahayakan warga.
BACA JUGA: Pelaku Empat Orang Pakai Dua Motor
Dua anggota Polsek Ngajum, Briptu Adi Prayogo dan Aipda Feri Irawan bergerak untuk mengamankan Mujianto.
Dua polisi itu berusaha menenangkan Mujianto. Mengetahui ada polisi berseragam lengkap mendekat. Pria yang pernah dirawat di RSJ itu malah kalap.
BACA JUGA: Dorr.. Rampok Tembak Pengendara Motor, Vixion Melayang
Mereka menyerah kedua polisi itu. Meski kalah jumlah, Mujianto benar-benar merepotkan sebab dia terus menyabet-nyabetkan celurinya.
Puncaknya Feri yang terjatuh terus diserang Mujianto. Bahkan dadanya kena sabet senjata tajam itu.
BACA JUGA: Curi Motor Mantan Kades, Ngaku untuk Bayar Sekolah
Tembakan peringatan ke udara yang dilepaskan Feri malah membuat Mujianto mengamuk tak karuan.
Karena terus mendapat serangan bertubi-tubi, Feri pun menempuh jalan terakhir. Di tengah mempertahankan diri dari serangan celurit itu, Feri menembakkan pistolnya ke dada Mujianto.
Orang setengah waras itu pun langsung terkapar.
Warga yang saat kejadian takut mendekat langsung menolong dua polisi itu. Mereka lalu melarikannya ke rumah sakit.
"Feri sempat tiga kali terjatuh dan mendapat sabetan dari Mujianto," kata Kapolsek Ngajum AKP Sri Sugeng Waskito.
Setelah memintai keterangan beberapa saksi, polisi menyakan apa yang dilakukan Feri dan rekannya sudah sesuai prosedur. (cw4/amb/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bus Ditabrak Kereta, Polisi Tangkap Sopir
Redaktur : Tim Redaksi