jpnn.com, ENDE - Kasus buta aksara atau buta huruf di Indonesia masih menjadi tantangan tersendiri. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2022 ada 3,65 persen penduduk Indonesia berusia dewasa atau 15 tahun ke atas yang mengalaminya.
Merespons hal tersebut, sukarelawan Orang Muda Ganjar (OMG) NTT menggagas Safari Buta Aksara sejak Maret 2023 dan menyasar warga Kelurahan Kota Ratu, Kabupaten Ende.
BACA JUGA: Pendiri Projo Jawa Barat Deklarasikan Dukungan Untuk Ganjar Pranowo
Kini, kegiatan tersebut telah memasuki jilid ke-II (Safari Buta Aksara II) dan merambah ke wilayah lain di Kabupaten Ende sebagai upaya membebaskan belenggu buta aksara.
Koordinator Daerah OMG Kabupaten Ende, Suharmin Abdullah Paokuma mengatakan Safari Buta Aksara II dilaksanakan di Kampung Kopondopo, Kelurahan Roworena Barat, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, NTT.
BACA JUGA: Pengamat Nilai Banyak Kemiripan Antara Ganjar dengan Jokowi
"Saya merasa bahwa pendidikan, pembelajaran tidak hanya sekali. Jadi, memang ada proses agar orang-orang tua ini bisa terus belajar," kata dia dalam siaran persnya.
Puluhan masyarakat sangat antusias dengan konsep pembelajaran interaktif yang dibawakan oleh OMG. Mulai dari mengeja abjad, membaca, menulis, hingga berhitung.
BACA JUGA: Beginilah Kriteria Cawapres Pendamping Ganjar agar Bisa Kalahkan Anies dan Prabowo
"Jadi, (peserta) yang kemarin (saat Maret) saya hadirkan kembali, dan saya hadirkan lagi orang-orang yang beda yang menurut saya sesuai data memang syarat pendidikannya kurang," kata dia.
Suharmin menyebut masih banyak masyarakat yang perlu mendapat perhatian dari segala pihak dalam aspek pendidikan dan pembelajaran, khususnya di usia dewasa hingga lansia.
"Kalau penginnya goal dari saya adalah harapan bapak-bapak ibu-ibu nanti bisa membaca setidaknya lalu mereka bisa memberikan ilmu pengetahuan mereka kepada anak-anak," jelas dia.
OMG berkomitmen memberikan ruang-ruang pendidikan bagi masyarakat yang membutuhkan, sehingga nantinya berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Ende.
"Memang keinginan kami OMG Kabupaten Ende terus melaksanakan kegiatan-kegiatan ini dengan harapan besar ke depan bisa bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk setidaknya memberikan fasilitas untuk orang-orang yang memang tidak layak sekolah tapi bisa mendapatkan pendidikan," kata dia.
Petronela Tandi (52) adalah salah satu masyarakat yang senang akan hadirnya Safari Buta Aksara II dari OMG.
Dia sangat aktif mengikuti proses belajar mengajar lantaran membawanya kembali pada kenangan masa-masa sekolah dahulu.
"Saya merasa senang, ya belajar kami pernah belajar juga waktu masih kecil atau masih SD tetapi belum seberapa. Hari ini kami belajar lagi," ujar dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapa Capres Andalan Milenial Kampus: Ganjar, Prabowo, atau Anies?
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan