Serikat Sekolah Independen di Australia Selatan menyarankan orang tua murid di Sekolah Islamic College mempertimbangkan keputusan untuk memindahkan anak mereka ke sekolah lain sebagai dampak dari kontroversi yang terus berlanjut mengenai pengelolaan dan kurikulum di sekolah tersebut.
Sebuah kajian mengenai situasi dan kondisi di sekolah yang berada di Croydon itu dilakukan atas perintah Pemerintah Negara Bagian Australia Selatan menyusul keluhan yang disampaikan sejumlah orang tua murid di sekolah itu beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Kini Penggunaan Listrik Rumah Tangga di Australia Bisa Dipantau Lewat Ponsel
Sejumlah aksi unjuk rasa berlangsung di sekolah itu, orang tua murid menuding dewan sekolah melakukan penyelewengan yang menyebabkan sejumlah staf di sekolah itu dipecat dan prestasi akademis sekolah itu terus menurun. Serikat Pendidikan Independen yang mewakili 200 sekolah di Australia Selatan termasuk Islamic College. Sekretaris lembaga ini, Glen Seidel, mengatakan Croydon college terlibat dalam serangkaian kasus hukum lain sementara kasus yang lainnya akan dikumpulkan. Seidel meyakini kalangan orang tua perlu mengambil tindakan mendasar yang drastis untuk mengakhiri situasi ini. "Pada akhirnya, yang harus mereka lakukan adalah menarik anak-anak mereka dari sekolah itu dan membiarkan sekolah itu tanpa murid. Itu daya tawar utama mereka," katanya. "Solusinya adalah perubahan budaya di sekolah itu dan untuk melakukan perubahan budaya yang benar, Anda benar-benar perlu dilakukan dari dalam," "Saya benar-benar menyarankan orang tua murid di sekolah Islamic College menyuarakan keprihatinan mereka dengan keras," Menurut Seidel beberapa dari orang tua murid itu sudah memindahkan anaknya dari sekolah itu. "Tapi meninggalkan sekolah itu merupakan upaya terakhir karena ada banyak siswa yang memiliki banyak kenangan di sekolah itu dan mereka ingin tetap bersekolah disana karenanya jika mereka pergi maka sekolah itu akan dihancurkan," Salah satu orang tua murid, Souraya Serhan mengatakan menarik siswa dari sekolah itu merupakan pilihan yang mudah. "Itu akan menjadi jalan keluar yang mudah untuk dilakukan, tapi kami tidak menghendaki jalan keluar yang mudah," katanya. "Karena sekolah ini sudah berdiri lama sebagai sekolah yang sukses, meninggalkan sekolah ini itu tidak akan menyelesaikan apa-apa. "Kita perlu melanjutkan pertarungan ini dan kita perlu melanjutkannya dengan bersatu sebagai komunitas dan juga kelompok," Sekolah-sekolah Islam yang tengah menjadi sorotan ini dikelola oleh Dewan Sekolah Islam Australia yang mengoperasikan sejumlah sekolah serupa di negara bagian lain. Beberapa orang tua mengatakan kepada ABC kalau kurikulum islam yang sangat konservatif diajarkan di sekolah yang memiliki murid lebih dari 600 orang. Mereka mengklaim staf yang berbeda pendapat dan menentang kurikulum konservatif ini telah diskors atau dipecat dari sekolah itu. Pemerintah Negara Bagian Australia Selatan kini sedang menyelidiki tuduhan adanya penyelewengan penggunaan keuangan di sekolah itu yang menerima 10 persen dari dana anggaran pendidikan Pemerintah Negara bagian yang 70 persennya berasal dari anggaran Pemerintah Federal. Sebuah perusahaan PR telah ditunjuk untuk menangani permintaan wawancara media dengan ketua Dewan Sekolah Islam Australia, Farouk Khan. Mereka mengatakan Khan tidak tersedia untuk diwawancarai.BACA ARTIKEL LAINNYA... Hewan Marsupial ini Pesta Seks 14 Jam Hingga Jantannya Mati