Osan vs Osin: PKS Digoyang Isu Kudeta Internal

Sabtu, 14 April 2018 – 15:21 WIB
PKS. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera atau PKS digoyang isu kudeta internal. Meski baunya sudah tercium sejak lama, namun beberapa hari ini kembali hangat. Ini karena beredarnya dokumen berbentuk power point berjudul Mewaspadai Gerakan Mengudeta PKS.

Dalam dokumen itu disinggung ada pihak yang ingin mengudeta PKS, dengan sejumlah gerakan yang kini terbentuk.

BACA JUGA: Demi Prabowo di Pilpres, Gerindra Sulit Tolak Keinginan PKS

Menurut Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini, dokumen itu tak jelas sumbernya. Dia juga menduga dokumen sengaja dibuat agar internal partai kalang kabut.

“Kalau dilihat dari bahasanya itu kayaknya operasi untuk menghancurkan PKS,” kata Jazuli kepada JPNN, Sabtu (14/4).

BACA JUGA: PKS Rela Andai Prabowo Batal Jadi Capres Gerindra

Jazuli juga mengaku baru tahu dari wartawan soal dokumen tersebut. Menurutnya, dalam internal partai belum ada yang membahas soal tersebarnya dokumen itu.

Dia menduga, dokumen itu dibuat oleh agen yang bekerja untuk pihak pembenci PKS. “Pasti itu dari pihak yang ingin memecah belah PKS dan tidak mau PKS besar. Orang itu pasti agen yang bekerja untuk pihak lain,” imbuh dia.

BACA JUGA: PKS Tepis Tudingan Bersihkan Loyalis Anis demi Tiket Pilpres

Diketahui dalam dokumen tersebut terdapat istilah Osan dan Osin. Osan dimaksud Orang Sana, dan Osin dimaksud Orang Sini.

Dalam dokumen tersebut juga dijelaskan makna dari singkatan-singkatan. Orang Sana adalah loyalis AM dan Orang Sini lolalis partai.

Dalam sebuah lampiran, inisial AM kemudian dikaitkan dengan beberapa hal, seperti mengapa spanduk dan baliho AM tidak ada yang memakai logo PKS.

Atau, mengapa AM tidak pernah menjenguk ustaz LHI di Sukamiskin dan beberapa petunjuk lain menjelaskan inisial AM yang dimaksud. Siapa AM? (mg1/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sohibul Iman Tegaskan Mardani PKS Pelopor #2019GantiPresiden


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler