Oso Ajak Masyarakat Menciptakan Rasa Aman Saat Pilkada 2018

Selasa, 26 Juni 2018 – 11:36 WIB
Ketua DPD RIOesman Sapta Odang saat kunjungan kerja dalam rangka pelaksanaan dan pengawasan pilkada serentak 2018 di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar di Pontianak, Selasa (26/6). Foto: M Kusdharmadi/JPNN

jpnn.com, PONTIANAK - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang (Oso) mengapresiasi seluruh masyarakat Indonesia yang ikut menciptakan suasana kondusif, aman, dan tidak menebar ancaman kebencian pada masa pilkada serentak 2018.

Senator asal Kalimantan Barat (Kalbar) itu mengatakan suasana seperti ini sangat penting agar masyarakat yang melaksanakan pemilihan bisa memberikan hak suara sesuai hati nurani masing-masing dan tidak mendapat paksaan serta tekanan dari mana pun.

BACA JUGA: Isu Poligami Warnai Pilgub Jabar Jelang Pemungutan Suara

"Harapannya, dengan suasana seperti ini mampu memunculkan pasangan pemimpin yang benar diinginkan dan sesuai kebutuhan masyarakat di daerah ini (Kalbar) khususnya," kata Oso saat kunjungan kerja DPD dalam rangka pelaksanaan dan pengawasan pilkada serentak 2018 di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar di Pontianak, Selasa (26/6).

Seperti diketahui, sebanyak 171 daerah yang terbagi atas 17 provinsi, 115 kabupaten dan 39 kota akan menggelar pilkada, Rabu (26/6) besok.

BACA JUGA: Pjs Wali Kota Cirebon Layangkan Tinju ke Personel Polisi

Jumlah itu termasuk pemilihan gubernur Kalbar, wali kota Pontianak, bupati Sanggau, Kubu Raya, Mempawah dan Kayong Utara. Saat ini sudah memasuki masa tenang, sebelum pencoblosan besok.

Oso pun mengingatkan agar daerah menjamin keamanan dalam pelaksanaan pilkada. Termasuk di Kalbar. Oso mengaku beberapa waktu lalu sudah meninjau di DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Sumatera Barat.

BACA JUGA: Survei IDM: Pasangan AAN-TBL Raih 24 Persen di Pilgub Sulsel

Menurut Oso, mereka semua menjamin dari segi keamanan dan political will akan menciptakan ketertiban pelaksaan pilkada. "Kita (Kalbar) juga harus punya komitmen ini," tegasnya.

Sebab, ujar Oso, Kalbar sempat diisukan sebagai daerah yang bakal konflik saat pilkada. Namun, Oso yakin bahwa tidak akan terjadi konflik di Kalbar karena pilkada. "Ini saya yakin, insyaallah tidak ada," ujarnya.

Menurut Oso, kalaupun ada tanda akan konflik, tentu sudah bisa diketahui lebih dahulu oleh aparat. Dia yakin, aparat sudah lebih dulu mengetahui apa yang akan terjadi.

"Maka itu serahkan ke keamanan. Jangan sekali-kali masyarakat sok untuk menjadi aparat keamanan. Karena aparat sudah ada, mereka yang harus menjamin keamanan," katanya.

Oso menambahkan, suksesnya pelaksanaan pilkada merupakan salah satu wujud kemakmuran daerah. Sebab, kemakmuran itu adanya di daerah. "Maka bila pengin lihat Indonesia makmur maka lihat dulu daerah, betulkah sudah makmur dan barulah ada Indonesia yang makmur," papar Oso.

Dia menambahkan penyelenggaraan pilkada berkualitas dan lancar tanpa gangguan menjadi modal utama mendorong iklim demokrasi lebih baik di daerah ini.

Lebih lanjut, pria kelahiran Sukadana, Kayong Utara, itu mengapresiasi jajaran KPU yang sejauh ini tidak mengalami kendala mewujudkan hajatan demokrasi.

"DPD berkepentingan mengawasi persoalan teknis administrasi, sehingga mampu memberikan hak masyarakat menyampaikan suaranya sesuai perintah undang-undang," jelas Oso.

Penjabat Gubernur Kalbar Doddy Riatmadji mengatakan, tolok ukur kesuksesan pilkada adalah pelaksanaan yang tepat waktu, aman, lancar dan ikut berperannya seluruh elemen masyarakat. Setiap tahapan harus berjalan sesuai mekanisme. Unsur penyelenggara harus bekerja profesional dan berkoordinasi optimal dengan stakeholder terkait. Dukungan aparat dalam mengawal setiap tahapan pilkada agar damai dan kondusif sangat diperlukan.

Dia menambahkan kepedulian masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam pelaksanaan pilkada. Karena itu, ujar dia, butuh peran dari seluruh komponen di Kalbar agar masyarakat kondusif dan tidak mudah terpengaruh.

Yang tidak kalah penting, kata Doddy, kesadaran partai politik memegang teguh etika juga akan menjamin kelancaran pilkada.

"Perlu pemahaman dan kesadaran bahwa pelaksanaan demokrasi harus menerima kekalahan dengan berjiwa satria dan lapang dada," kata Doddy dalam kesempatan itu. Pertemuan dihadiri sejumlah stakeholder terkait antara lain dari KPU dan Bawaslu Kalbar, Kodam XII Tanjungpura, Polda Kalbar, dan lainnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nama Tidak Masuk DPT Tetap Bisa Memilih


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler