jpnn.com, JAKARTA - Sejak 2018 hingga2022, Euromonitor mencatat penjualan keju di Indonesia, telah tumbuh lebih dari 150 persen.
Angka ini menunjukkan bahwa produk olahan susu tersebut makin digemari oleh masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: OT Group Hadirkan Cara Unik Menikmati Matcha
Sebagai salah satu perusahaan FMCG terbesar di Indonesia, OT Group melihat hal ini sebagai peluang untuk memperkuat lini produk rasa keju, chizmill balls.
"Market size industri makanan ringan di Indonesia pada 2023 diperkirakan sebesar USD 7.84 miliar. Industri ini masih menjanjikan," kata Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group, dalam keterangannya, Jumat (30/6).
BACA JUGA: OT Group Ramaikan Pasar Larutan Penyegar Lewat Panjang Jiwo
Berdasarkan Statista Market Insight, 55 persen konsumen makanan ringan di Indonesia adalah kelompok Milenial dan Gen Z.
"Mereka cenderung menyukai dan mencoba hal-hal baru, termasuk makanan ringan. Hal ini merupakan tantangan bagi kami untuk terus berinovasi menciptakan makanan ringan yang digemari oleh mereka," ujar Harianus.
BACA JUGA: OT Group Kembangkan Unit Bisnis Produk Sanitasi dan Kebersihan
Chizmill Balls ialah makanan ringan jenis extruded berbahan keju yang diinspirasi oleh keju khas Italia, yaitu Grana Padano.
Grana Padano atau sering disebut juga “King of Cheese” adalah keju yang berasal dari Italia Utara, dan sudah dikenal sejak abad ke-12.
Grana Padano dibuat dari susu skim yang tidak terpasteurisasi, tetapi difermentasi selama dua tahun, sehingga menghasilkan rasa keju yang mature. Disebut Grana Padano karena memiliki tekstur yang terdiri dari butiran (Grana).
"Keju cocok dikombinasikan dengan rasa manis dan pedas. Selain rasanya enak, keju memiliki banyak manfaat, seperti protein dan kalsium," ungkap Devy Anastasia, finalis MasterChef Indonesia Season 9, yang melakukan demo masak berbahan keju Grana Padano pada peluncuran Chicmill Balls. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh