OTK Tembak TNI dan Warga Sipil, 1 Tewas

Jumat, 11 Januari 2013 – 08:28 WIB
JAYAPURA- Lagi-lagi aksi penembakan oleh kelompok sipil bersenjata kembali terjadi Distrik Mulia Kabupaten Puncak Jaya Papua, Kamis (10/1) sekitar pukul 17.45 WIT.

Dari aksi penembakan tersebut, seorang  anggota TNI bernama praka Hasan mengalami luka tembak di punggung dan kini dirawat di RSUD Mulia, sedangkan seorang warga sipil bernama Abbas Hadis terkena timah panas di bagian dada dan tewas di tempat kejadian.

Dari data yang berhasil diterima Cenderawasih Pos (Grup JPNN) dari sumber terpercaya mengungkapkan, kejadian ini menimpa salah anggota TNI Satgas Pamrawan Yonif 753/AVT Nabire atas nama Praka Hasan.

"Sementara itu seorang warga sipil yang tewas akibat terkena tembakan atas nama Haji Hadis," ungkapnya sambil meminta namanya untuk tidak dikorankan.

Dikatakannya, aksi penembakan ini terjadi ketika pukul 17.30 WIT. Yang mana penembakan yang dilakukan oleh OTK di pasar lama Mulia, yang mengenai anggota Satgas Pamrahwan Yonif 753/Nabire, Praka Hasan pada saat itu sedang berjalan sendirian di depan warung sate dengan berpakaian preman serta tidak membawa senjata.

"Saat itu kedengaran suara tembakan yang mengenai anggota TNI Praka Hasan. Ketika dilihat anggota itu mengalami luka tembak pada bagian punggung sebelah kiri, namun tanpa tidak tembus dan proyektil masih berada di perut korban," katanya.

Sedangkan melihat Hasan yang terjatuh terkena tembakan, masyarakat bersama anggota setempat langsung melarikan korban ke RSUD Mulia untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Dari kejadian penembakan anggota TNI itu, tidak lama kedengaran lagi tembakan susulan sekitar pukul 17.35 WIT, yang dilakukan oleh OTK, yang diduga dilakukan dengan menggunakan senjata jenis pistol terhadap masyarakat atas nama, Haji Hadis.

"Dari informasi yang saya terima di tempat kejadian, saksi mata mengatakan pelaku menggunakan senjata jenis pistol dan menembak korban Haji Hadis setelah sebelumnya pelaku menembak anggota Yonif 753/Nabire," katanya.

Yang diduga, pelaku ini usai menembak anggota TNI melarikan diri ke arah warung Haji Hadis, selanjutnya menembak Haji Hadis yang berada dalam warungnya dari jarak dekat sekitar 10 Meter dan akhirnya meninggal di tempat.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol I Gede Sumerta Jaya saat dikonfirmasi membenarkan adanya anggota TNI dan juga masyarakat sipil yang ditembak oleh orang tidak dikenal (OTK).

"Ya anggota TNI Praka Hasan dari 753/AVT Nabire diinformasikan tertembak dan mengenai luka di bagian punggungnya. Sementara terhadap warga sipil Abbas Hadis tertembak di bagian dada kanan dan meninggal dunia," tuturnya.

I Gede menjelaskan, kejadian ini bermula ketika anggota TNI tersebut berada di depan warung sate, kemudian pelaku menembak di bagian punggungnya. Tidak ada kurung 5 menit, pelaku juga menembak seorang warga sipil yang tidak jauh dari korban pertama.

"Usai menembak kedua korban, pelaku langsung melarikan diri menuju kampung Wuyuneri. Dan hingga saat ini kami belum bisa memastikan siapa pelaku penembakan serta apa motif dari penembakan ini," katanya.

Sementara itu Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Jansen Simanjuntak menegaskan bahwa pihaknya sangat menyayangkan perbuatan pelaku penembakan terhadap anggota TNI dan masyarakat sipil yang hingga mengakibatkan tewas tersebut.

"Anggota kami yang bertugas di sana bukan melakukan pengejaran terhadap orang-orang yang berseberangan dengan kita. Tapi anggota kami di sana melaksanakan tugas untuk membantu Pemda dalam mensejahtrakan masyarakat di sana, kenapa harus di tembak," tuturnya.

Sedangkan untuk kronologisnya, Jansen menjelaskan anggota atas nama Praka Hasan saat itu tengah melakukan anjangsana atau silahturahmi ke rumah warga di Kota Lama Mulia. Sebab anggota juga saat itu tengah menggunakan pakaian sipil dan tidak membawa sepucuk pun senjata.

"Anggota saat itu tiba-tiba ditembak dari belakang., sehingga akhirnya tertembak di bagian punggungnya. Saat ini anggota itu sudah dilarikan ke rumah sakit umum daerah Mulia, untuk mendapat perawatan medis," katanya.

Sedangkan suasana saat ini di Mulia akibat penembakan itu, lanjut Jansen, sama sekali tidak mengganggu aktivitas masyarakat. "Masyarakat percayakan Polri dan TNI untuk mengungkap kasus ini. Dan kami pun meminta mereka untuk tidak menerima isu-isu yang berkembang dan tetap beraktivitas seperti biasa," jelasnya.

Sementara terhadap pelakunya, Jansen menegaskan pihaknya sudah menutup ruang lingkup para pelaku ini untuk kabur dari wilayah tersebut. "Pelaku tetap kami cari, tapi terlebih dahulu kami menutup pergerakannya," tegasnya. (ro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sumut Juara 2 Konflik Kekerasan Perkebunan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler