jpnn.com, PROBOLINGGO - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan atau OTT di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (30/8) dini hari.
Usai OTT KPK, rumah pribadi Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari di Jalan Ahmad Yani, Kota Probolinggo, tertutup rapat.
BACA JUGA: OTT KPK di Probolinggo, 2 Pejabat Dibawa ke Polda Jatim
Informasi yang dihimpun di lapangan, penyidik KPK juga menangkap suami Bupati Probolinggo yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Hasan Aminuddin di rumah tersebut.
"Tadi subuh banyak mobil yang berada di sana, tapi saya tidak tahu ada apa. Rumah itu memang benar rumah Bupati Probolinggo," kata salah seorang warga setempat, Slamet Riyadi.
BACA JUGA: Tim KPK Bergerak Senyap di Jatim, Ada OTT Sasar Bupati
Penyidik KPK melakukan OTT di rumah pribadi Bupati Probolinggo sekitar pukul 02.00 WIB dan banyak kendaraan yang di parkir di sana.
Saat tim KPK menggelar OTT, jalan di depan rumah Bupati Tantri sempat ditutup sementara dan akses jalan itu dibuka kembali sekitar pukul 5.30 wib.
BACA JUGA: Profil Muhammad Kece, Bernama Asli Kosman, Murtadkan Banyak Warga
"Akses jalan baru dibuka kembali sekitar pukul 5.30 WIB karena rombongan mobil yang diparkir di depan rumah Bupati Probolinggo sudah pergi," tuturnya.
Informasi yang dihimpun di lapangan, penangkapan OTT Bupati Probolinggo bersama Wakil Ketua DPR RI itu terkait dengan dugaan kasus jual beli jabatan di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Bupati Probolinggo dua periode itu bersama suaminya dikabarkan menuju Polda Jawa Tmur dan selanjutnya dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan di Gedung KPK.
Sementara Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Probolinggo Yulius Christian saat dikonfirmasi tidak mengangkat ponselnya. Konfirmasi melalui pesan singkat hanya dibaca saja. Namun tidak membalas.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat dikonfirmasi membenarkan penyidik KPK telah melakukan operasi tangkap tangan di Jawa Timur.
"Yang dapat saya sampaikan bahwa benar KPK telah melakukan giat penangkapan di sebuah kabupaten di Jawa timur, detilnya mohon bersabar karena kami masih proses memeriksa dan nanti akan kami rilis," katanya dalam pesan singkat yang diterima ANTARA di Jember. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo