LIVERPOOL - Pernyataan mengejutkan diucapkan Michael Owen. Striker yang akan pensiun akhir musim nanti mengatakan, dirinya tak berada dalam kondisi fit sejak masih berusia 19 tahun! Itu berarti, lebih dari satu dekade selanjutnya harus dilalui dalam kondisi yang tidak mencapai 100 persen.
“Hamstring saya bermasalah dalam sebuah pertandingan di Leeds saat saya masih usia 19 tahun. Sejak saat itu, karir saya memang sangat kompromistis,” terang Owen seperti dilansir The Sun.
Pernyataan Owen tentu saja sangat mengejutkan. Sebab, saat itu, dirinya masih menjadi salah satu striker paling berbahaya di dunia. Bahkan, pada 2001, dia dianugerahi pemain terbaik Eropa. Ketajamannya juga menular di timnas Inggris. Total, dia menyumbangkan 40 gol dalam 89 pertandingan.
Owen juga sempat menjadi andalan di beberapa klub beken dunia. Setelah hengkang dari Liverpool, dia berlabuh di Real Madrid, Newcastle, Manchester United dan Stoke City. Nah, kondisi yang tak mencapai 100 persen tersebut tetap tak mengurangi ketajamannya sebagai ujung tombak.
“Saya memiliki harga diri meskipun tidak berada dalam kondisi fit. Saya masih mampu bersaing di level permainan tertinggi untuk beberapa klub besar dunia,” tambah pemain yang melejit setelah mencetak gol indah ke gawang Argentina di Piala Dunia 2008 tersebut.
Dalam blognya, Owen menulis jika dirinya memiliki dua sisi mata uang terkait keputusannya pensiun. Pertama ialah kebanggaan bukan hanya atas apa yang diterimanya, melainkan juga bagaimana dirinya mencapai semua prestasi.
“Yang kedua adalah emosi bahwa cedera tak bisa membuat saya kehilangan kecepatan yang menjadi andalan saya,” tegas Owen. (jos/mas/jpnn)
“Hamstring saya bermasalah dalam sebuah pertandingan di Leeds saat saya masih usia 19 tahun. Sejak saat itu, karir saya memang sangat kompromistis,” terang Owen seperti dilansir The Sun.
Pernyataan Owen tentu saja sangat mengejutkan. Sebab, saat itu, dirinya masih menjadi salah satu striker paling berbahaya di dunia. Bahkan, pada 2001, dia dianugerahi pemain terbaik Eropa. Ketajamannya juga menular di timnas Inggris. Total, dia menyumbangkan 40 gol dalam 89 pertandingan.
Owen juga sempat menjadi andalan di beberapa klub beken dunia. Setelah hengkang dari Liverpool, dia berlabuh di Real Madrid, Newcastle, Manchester United dan Stoke City. Nah, kondisi yang tak mencapai 100 persen tersebut tetap tak mengurangi ketajamannya sebagai ujung tombak.
“Saya memiliki harga diri meskipun tidak berada dalam kondisi fit. Saya masih mampu bersaing di level permainan tertinggi untuk beberapa klub besar dunia,” tambah pemain yang melejit setelah mencetak gol indah ke gawang Argentina di Piala Dunia 2008 tersebut.
Dalam blognya, Owen menulis jika dirinya memiliki dua sisi mata uang terkait keputusannya pensiun. Pertama ialah kebanggaan bukan hanya atas apa yang diterimanya, melainkan juga bagaimana dirinya mencapai semua prestasi.
“Yang kedua adalah emosi bahwa cedera tak bisa membuat saya kehilangan kecepatan yang menjadi andalan saya,” tegas Owen. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Park Ji Sung Pilih Pensiun
Redaktur : Tim Redaksi