JAKARTA - Ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berjanji tampil maksimal saat menghadapi pasangan Denmark, Mads Pieler Kolding/Kamilla Rytter di laga perdana Djarum Indonesia Open Super Series 2013. Meski lawan bukan pemain unggulan, tapi Owi/Butet tidak mau menganggap remeh mereka.
“Dari babak awal harus siap seperti main di final. Kami harus mengeluarkan kemampuan permainan terbaik, karena batu sandungan bukan berasal dari pebulu tangkis peringkat atas, tetapi justru di bawah,” ujar Liliyana saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (9/6).
Butet, sapaan akrab Liliyana Natsir, mengaku, sudah mempersiapkan diri sejak dua minggu lalu. Menurutnya, peluang merebut gelar juara, tergantung kepada siapa yang siap. “Pada nomor ganda campuran di antara peringkat 5 besar dunia peluang meraih juara fifty-fifty, tergantung siapa yang siap. Menang dan kalah kemungkinannya sama,” imbuh juara All England 2013 bersama Tontowi Ahmad ini.
Sementara itu, Pengurus Besar Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) tidak memberikan target kepada pebulu tangkis di nomor tunggal putra pada turnamen Djarum Indonesia Open 2013. Pelatih Kepala Pelatnas Tunggal Putra, Joko Suprianto hanya meminta, tunggal putra untuk bermain maksimal. Sedangkan buat pemain-pemain muda ditargetkan lolos ke babak utama.
“Persiapan tim sudah dilakukan. Saat ini tinggal menjaga emosi sebelum pertandingan. Tidak ada target, para pemain hanya dibebankan memperbaiki penampilan, karena kalau ada target malah mainnya tidak maksimal,” ujar Joko.
Di nomor tunggal putra, PB PBSI menurunkan sejumlah pebulu tangkis senior dan junior. Diantaranya adalah Sony Dwi Kuncoro (5 dunia), Tommy Sugiarto (20 dunia), Simon Santoso (29 dunia). Sementara, pemain muda ada Riyanto Subagja, Andre Kurniawan, dan Wisnu Yuli Prasetyo.
“Persiapan Sony sudah 95 persen, 5 persen tinggal mengatur emosi. Kalau bisa diatasi maka 100 persen. Simon belum pasti bermain, bisa jadi dia mengundurkan diri karena dua hari lalu sakit pinggang,” katanya. (bam)
“Dari babak awal harus siap seperti main di final. Kami harus mengeluarkan kemampuan permainan terbaik, karena batu sandungan bukan berasal dari pebulu tangkis peringkat atas, tetapi justru di bawah,” ujar Liliyana saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (9/6).
Butet, sapaan akrab Liliyana Natsir, mengaku, sudah mempersiapkan diri sejak dua minggu lalu. Menurutnya, peluang merebut gelar juara, tergantung kepada siapa yang siap. “Pada nomor ganda campuran di antara peringkat 5 besar dunia peluang meraih juara fifty-fifty, tergantung siapa yang siap. Menang dan kalah kemungkinannya sama,” imbuh juara All England 2013 bersama Tontowi Ahmad ini.
Sementara itu, Pengurus Besar Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) tidak memberikan target kepada pebulu tangkis di nomor tunggal putra pada turnamen Djarum Indonesia Open 2013. Pelatih Kepala Pelatnas Tunggal Putra, Joko Suprianto hanya meminta, tunggal putra untuk bermain maksimal. Sedangkan buat pemain-pemain muda ditargetkan lolos ke babak utama.
“Persiapan tim sudah dilakukan. Saat ini tinggal menjaga emosi sebelum pertandingan. Tidak ada target, para pemain hanya dibebankan memperbaiki penampilan, karena kalau ada target malah mainnya tidak maksimal,” ujar Joko.
Di nomor tunggal putra, PB PBSI menurunkan sejumlah pebulu tangkis senior dan junior. Diantaranya adalah Sony Dwi Kuncoro (5 dunia), Tommy Sugiarto (20 dunia), Simon Santoso (29 dunia). Sementara, pemain muda ada Riyanto Subagja, Andre Kurniawan, dan Wisnu Yuli Prasetyo.
“Persiapan Sony sudah 95 persen, 5 persen tinggal mengatur emosi. Kalau bisa diatasi maka 100 persen. Simon belum pasti bermain, bisa jadi dia mengundurkan diri karena dua hari lalu sakit pinggang,” katanya. (bam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Massa: Fisik Saya Oke, Psikologis Saya Tidak
Redaktur : Tim Redaksi