OYO Indonesia Angkat Bicara Terkait Keluhan Pelanggan di Media Sosial

Minggu, 06 September 2020 – 04:06 WIB
OYO Indonesia (logo ilustrasi). Foto dok OYO

jpnn.com - Jaringan akomodasi OYO Indonesia menjadi topik pembicaraan hangat di media sosial lantaran viralnya unggahan sebuah akun media sosial anonim yang berisi berbagai tuduhan serta testimoni dari berbagai pihak.

Beberapa isu yang hangat dibicarakan meliputi pengembalian dana pelanggan, kerja sama dengan mitra, hingga klaim yang dibuat oleh eks-karyawan yang membicarakan praktik bisnis yang dilakukan OYO di Indonesia.

BACA JUGA: OYO Indonesia Siapkan Kamar Hotel untuk Tenaga Medis Covid-19

Country Head Emerging Business, OYO Indonesia Eko Bramantyo mengatakan pihaknya sangat menyayangkan atas adanya akun media sosial yang bersembunyi dalam anonimitas tersebut beserta upayanya untuk mendiskreditkan secara sepihak.

"Kami selalu berupaya mengevaluasi setiap keluhan, namun banyak dari unggahan-unggahan tersebut yang berisi spekulasi tak berdasar atas sumber informasi yang tidak bisa diverifikasi kredibilitasnya," ujar Eko dalam siaran persnya, Sabtu (5/9).

BACA JUGA: Dihujat Warganet, Revina VT: Kalau Dibalas Jangan Marah

OYO mengklaim bahwa perusahaan senantiasa membuka kesempatan diskusi dan berkomunikasi seluas-luasnya melalui kanal komunikasi resmi yang tersedia, demi meluruskan segala permasalahan yang ada. Baik itu dengan para pelanggan, maupun para mitra pemilik hotel mereka.

“Kami selalu siap untuk merespon setiap kritik atau keluhan yang langsung disampaikan kepada kami melalui saluran resmi OYO Indonesia. Kami juga terus menghimbau kepada para stakeholder kami, termasuk mitra, pelanggan dan vendor untuk secara langsung berkomunikasi dengan pihak OYO dan menyampaikan keluhan yang ada melalui saluran resmi kami. Jika keluhan disampaikan melalui pihak ketiga, kami tidak dapat memberikan informasi atau menindaklanjutinya karena tidak adanya identitas dan data yang akurat,” tegas Eko.

Progres pengembalian dana pelanggan OYO Indonesia menyatakan bahwa peningkatan masif dalam permintaan pengembalian dana dapat terjadi dikarenakan peraturan pembatasan wilayah yang diberlakukan oleh pemerintah setempat.

Meskipun begitu, perusahaan mengklaim selama 6 bulan terakhir, hanya sekitar 1% dari total pelanggan OYO di Indonesia yang membuat permintaan pengembalian dana, dan perusahaan telah menyelesaikan lebih dari 85% permintaan pengembalian dana tersebut.

Eko juga menyebut bahwa beberapa alasan proses pengembalian dana yang belum terselesaikan terjadi karena data pelanggan yang tercantum tidak akurat; seperti email yang tidak lengkap, nomor telepon dan/atau detail rekening bank yang diberikan tidak tepat.

"Kami terus memastikan proses pengembalian uang untuk pelanggan bisa terselesaikan secara baik dan cepat. Kami juga menyadari bahwa sistem kami memang masih belum sempurna dan perusahaan senantiasa melakukan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan demi memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan kami," serunya.

Nah untuk mengantisipasi hal serupa, mulai bulan ini, pelanggan dapat memilih untuk menerima metode pengembalian dana mereka melalui dua dompet elektronik (e-wallet) ternama di Indonesia. Fitur ini diharapkan akan mempersingkat proses verifikasi dan meminimalisir kesalahan manusia dalam input data.

Kemudian terkait kerja sama dengan mitra dan vendor, saat ini 20 persen mitra OYO masih belum bisa mengoperasikan hotel karena pandemi yang masih berlangsung.

Di samping itu, OYO juga telah mengeluarkan kebijakan untuk memprioritaskan pembayaran kepada para vendor dengan skala usaha kecil untuk memastikan keberlanjutan bisnis mereka selama pandemi.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler