Ozil Terpukul, Hummels Menyesal Seumur Hidup

Sabtu, 09 Juli 2016 – 09:06 WIB
Mesut Ozil. Foto: AFP

jpnn.com - MESUT Ozil begitu terpukul. “Kekalahan Pahit”, demikian judul foto di akun Instagram milik gelandang Jerman itu, menggambarkan kedukaannya usai gagal ke final Euro 2016.

Seperti diberitakan Give Me Sport kemarin (8/7) Ozil memang sangat terpukul dengan tersisihnya Jerman di semifinal Euro 2016 oleh Prancis kemarin. Mimpi mengulang sukses era 1970-an, juara Euro dan Piala Dunia, secara beruntun terkubur sudah. 

BACA JUGA: Hugo Lloris, Pahlawan Sesungguhnya...

“Tidak bermaksud memperolok keberuntungan yang tak berpihak kepada kami. Namun kami mengucapkan selamat kepada Prancis untuk usaha kerasnya menjadi tuan rumah yang baik,” tulis pemain Arsenal itu.

Ozil memang berhak marah kalau melihat statistik dan angka yang ditunjukkan Jerman ketika bermain kemarin (8/6) di Stade Velodromo Marseille. Versi UEFA, Jerman mendominasi ball possession hingga 65 persen.

BACA JUGA: Baca! Surat Terbuka Mengharukan Kapten Jerman buat Fans

Jerman juga mencapai persentase akurasi umpan nyaris sempurna dengan angka 90 persen. Agresifitas serangan para pemain Jerman juga apik. Dari 17 attempts, enam di antaranya on target, enam terblok kiper Prancis Hugo Lloris, dan enam melenceng. 

Kekesalan pemain 27 itu juga karena sebelum laga, dia sudah melancarkan ledekan kepada rekan setimnya di Arsenal yang berbaju Prancis, Laurent Koscielny. Jelang pertemuan versus Prancis kemarin, Oezil bilang Prancis tak akan menang mudah dari Jerman. 

BACA JUGA: Ditunjuk jadi Wasit Final Euro 2016, Clattenburg Memang Istimewa

“Jerman bukan Islandia,” kata Ozil kepada ESPN pada Kamis (4/7) lalu mengenai isi pesannya kepada Koscielny. Psy war ala Ozil itu seperti menyampaikan Jerman tak akan kalah 2-5 seperti yang dialami Islandia ketika dibekuk Prancis pada babak perempat final Kamis (4/7) lalu.

Sama seperti Oezil, bek Jerman Mats Hummels juga sakit hati karena Jerman tersisih. Yang bikin makin menyesakkan adalah pemain 27 tahun itu hanya duduk di bangku penonton karena terkena akumulasi kartu. Sementara rekan-rekannya berjibaku di lapangan versus Les Bleus, julukan Prancis. “Atmosfer setelah peluit panjang disemprit sangat mengecewakan,” kata bek yang musim depan membela Bayern Muenchen itu kepada Goal. 

Hummels berkata penantian Jerman untuk tropi kontinental bakal semakin lama. Setelah menjadi kampiun terakhir 20 tahun lalu, Euro 1996 di Inggris, Hummels harus pasrah jika petualangan Jerman berhenti di semifinal. 

“Saya hanya memiliki satu kesempatan lagi untuk memenangi Euro, yakni Euro mendatang. Saya tak berpikir bisa juara di usai 35 tahun,” ujar Hummels. “Dan kenyataan saya harus menunggu lebih lama sungguh mengecewakan,” tambahnya. (dra)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Patrice Evra: Prancis Selalu Juara Setiap Lolos ke Final Euro


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler