P2G Sebut Ganjar Pranowo Lebih Cepat Bertindak Dibandingkan Anies Baswedan

Sabtu, 02 Januari 2021 – 07:55 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Instagram/ganjarpranowo

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua  Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Provinsi DKI Jakarta Trezadigaya mendesak Gubernur Anies Baswedan untuk menunda pembelajaran tatap muka (PTM).

PTM diminta ditunda bulan ini mengingat masih tingginya kasus Covid-19 di Jakarta.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: FPI bisa Jadi Front Perempuan Islam? Eh Ada Cara Mengakali Maklumat Kapolri, TNI Diserang

"Jakarta menyumbang banyak peningkatan Covid-19, tetapi sampai hari ini belum ada keputusan dari Dinas Pendidikan dan Pemda DKI, apakah meneruskan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau segera mulai PTM 4 Januari nanti,” ungkap guru salah satu SMP di Jakarta ini, Jumat (1/1).

DKI Jakarta yang masih zona merah, menyumbang kasus Covid-19 cukup signifikan bagi kasus harian di Indonesia.

BACA JUGA: Malam-malam Pak Ganjar Bertemu Penggali Kubur Jenazah Covid-19, Ternyata yang Dilakukannya

Bahkan, Ahmad Riza Patria selaku wakil gubernur DKI Jakarta menyatakan akan membuka lahan baru di Rorotan, Jakarta Utara, menyusul hampir penuhnya lahan untuk pemakaman Covid-19 sebelumnya.

Kondisi ini juga memengaruhi pembelajaran di sekolah dan madrasah di DKI Jakarta. Menanggapi kondisi itu, Iman Zanatul Haeri, Kabid Advokasi P2G berharap agar PJJ di DKI dilanjutkan.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Gubernur Anies Segera Berkantor Lagi di Balai Kota

DKI relatif tidak bermasalah dari sisi jaringan internet selama PJJ Daring 9 bulan ini. PTM berpotensi besar menjadikan aktivitas pembelajaran di sekolah sebagai klaster baru Covid-19. 

“Setelah libur akhir tahun, kita tidak tahu siapa yang terpapar atau tidak. Jika PTM dilaksanakan bukan tidak mungkin guru, siswa, dan warga sekolah lainnya akan saling menularkan termasuk keluarga mereka," sambungnya.

Menurut Iman, PTM di DKI sebaiknya ditunda. Sekolah dan dinas pendidikan harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan siswa, guru, dan, keluarga mereka.

Selain menunda PTM, Treza menambahkan bahwa Dinas Pendidikan hendaknya terus melakukan pendampingan selama PJJ.

“Dinas Pendidikan harus terus mendampingi guru, dalam rangka pelayanan pendidikan yang optimal bagi para siswa, sehingga proses PJJ di DKI Jakarta tetap berkualitas," ujarnya.

Menurutnya, saat ini para guru, orang tua, dan siswa juga bertanya-tanya dan gelisah menunggu pengumuman resmi Pemprov DKI. Apalagi awal semester genap dimulai pada 4 Januari dan hanya tinggal 3 hari lagi. 

"Nanti 4 Januari hanya tinggal beberapa hari lagi. Namun, keputusan Gubernur DKI Jakarta belum muncul per-Jumat ini. Kami mendesak Pak Anies segera mengumumkan secara resmi, sekolah di DKI perpanjang PJJ alias menunda PTM," kata Satriwan Salim, koordinator Nasional P2G yang juga guru di Jakarta Timur.

Hal ini disampaikan karena melihat beberapa kepala daerah lain seperti Gubernur Jawa Tengah, Banten dan Bengkulu yang sudah sejak awal memutuskan penundaan PTM pada Januari 2021.

Pengurus Nasional P2G mengapresiasi para kepala daerah yang sudah memutuskan menunda PTM Januari 2021. (esy/jpnn)

 

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler