Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Perdana di Asia Tenggara Segera Hadir di Indonesia

Rabu, 15 September 2021 – 13:47 WIB
Meletakkan batu pertama pabrik baterai kendaraan listrik, Presiden Joko Widodo berharap bukan hanya BUMN saja yang diuntungkan, tetapi UMKM juga. Foto Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik perdana di Indonesia pada Rabu (15/9).

Bukan hanya di Indonesia, fasilitas milik PT HKML Battery Indonesia yang berlokasi di Kompleks Karawang New Industrial City, Kabupaten Karawang tersebut juga merupakan pabrik baterai kendaraan listrik pertama yang ada di Asia Tenggara.

"Kami patut bersyukur hari ini bisa menyaksikan groundbreaking pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia dan bahkan yang pertama di Asia Tenggara," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya saat peresmian berlangsung.

Jokowi mengatakan pemerintah Indonesia berkomitmen penuh untuk memberikan dukungan dan pengembangan ekosistem industri baterai dan kendaraan listrik.

BACA JUGA: Menteri Bahlil: Paling Lambat Mei 2022 Indonesia Sudah Memproduksi Mobil Listrik

Pemerintah juga akan terus menggulirkan reformasi struktural untuk memberikan kepastian hukum dan kemudahan perizinan kepada para pelaku usaha dan para investor dalam mengembangkan usahanya di tanah air.

"Pemerintah juga terbuka atas berbagai inisiatif kerjasama dengan negara-negara sahabat," ucap dia.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga berharap kolaborasi antara perusahaan Korea Selatan dengan industri Indonesia akan makin diperkuat serta melibatkan usaha mikro, kecil, dan usaha menengah yang ada di tanah air.

Termasuk, kata dia, realisasi kerja sama investasi dalam industri baterai dan kendaraan listrik.

BACA JUGA: Transjakarta Uji Coba Bus Listrik Gratis Rute Blok M-Balai Kota

"Saya berpesan agar kolaborasi yang terbangun bukan hanya di antara perusahaan-perusahaan besar atau BUMN-BUMN kita, tetapi juga melibatkan usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah," ujar Jokowi.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam laporannya menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi terkait kolaborasi tersebut.

Menurutnya, pemerintah Korea Selatan sepakat untuk mewujudkan kolaborasi tersebut.

BACA JUGA: Motor listrik Mini, Hanya 15 Unit di Dunia, Harganya?

Bahlil juga sudah berkomunikasi dengan Menteri Koordinator Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan.

"Sepakat bahwa lapangan pekerjaan akan diprioritaskan ke lapangan pekerjaan dalam negeri dan juga kolaborasi antara BUMN, LG grup, kemudian UMKM dan pengusaha nasional yang ada di daerah," ujar Bahlil.

Untuk diketahui, groundbreaking tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Busan, Korea Selatan, November 2019 lalu.

Setelah melalui proses negosiasi yang panjang, Kementerian Investasi/BKPM telah berhasil meyakinkan rencana investasi Group Konsorsium Perusahaan Korea Selatan di bidang industri baterai terintegrasi pertambangan, smelter, refinery, precursor cathode, dan sel baterai untuk mobil listrik dengan total investasi sebesar USD 9,8 miliar.

Turut hadir mendampingi presiden dalam peresmian tersebut adalah Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Park Tae Sung, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, dan CEO PT HKML Battery Indonesia William Hong. (tan/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler