BOGOR - Ratusan karyawan PT. Prina Lestari Nusantara kocar kacir, saat api menghanguskan gudang penyimpanan onderdil kendaraan bermotor di Kawasan Industri Sentul, Desa Sentul, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, kemarin.
Gudang itupun meledak lantaran terdapat tabung gas karena di sana merupakan tempat perakitan sparepart mobil. Belum diketahui berapa kerugian yang diderita perusahaan. Namun, diperkirakan mencapai miliaran juta rupiah.
Api berkobar sangat besar, sehingga membutuhkan sedikitnya sepuluh unit kendaraan pemadam kebakaran (damkar) untuk memadamkan api. Dengan rincian empat milik Kabupaten Bogor, empat Kota Depok dan dua unit berasal dari Kota Bogor.
Petugas damkar kesulitan memadamkan api, lantaran banyak bahan kimia berada di dalam gudang. Butuh waktu sekitar enam jam untuk menjinakkan si jago merah. Petugas dari Polsek Babakanmadang masih menyelidiki apakah ada unsur kelalaian dalam musibah tersebut.
Informasi yang dihimpun Radar Bogor, sumber api berasal dari peralatan las yang langsung menyambar seluruh isi gudang. Sekitar pukul 15:00, beberapa orang karyawan pabrik yang berada di sekitar gudang, mendengar bunyi ledakan. Api dengan cepat langsung membakar seluruh bangunan lantaran banyak tersimpan bahan baku yang berasal dari plastik.
Salah satu saksi mata, Simon (40) mengatakan, ledakan terjadi saat jam kerja masih berlangsung. Para pegawai yang sibuk merakit onderdil mobil, tiba-tiba lari tunggang langgang karena khawatir menjadi korban dalam kebakaran tersebut.
"Itu terjadi di pojok dekat pos satpam. Api cepat menyambar pada bagian gudang sparepart mobil yang mudah terbakar, dan karyawanpun berhamburan keluar," ujarnya kepada Radar Bogor.
Sementara itu, Kasi Dalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Muhammad mengaku, kesulitan menjinakkan api. Sebab, di dalam pabrik terdapat banyak barang yang mudah terbakar sehingga api baru padam pukul 21:00, tadi malam.
"Ya kita mengalami Kesulitan untuk memadamkan api karena, banyak bahan-bahan kimia dan plastik yang mudah terbakar, perusahaan ini juga memiliki hydrant tak berfungsi dengan baik," ungkapnya.
Selain itu, sambungnya, petugas juga mengalami kendala dengan pasokan air yang terbatas. Sepuluh unit truk tangki air isi ulang di sekitar pabrik, dikerahkan untuk membantu kelancaran proses pemadaman.
"Walaupun hujan turun, namun api sulit dipadamkan karena banyak bahan biji plastik. Karena tempat ini luas, sehingga kita padamkan pada titik-titik api agar tidak menyambar kemana-mana," cetusnya.
Sementara itu, Kapolsek Babakanmadang, AKP Darmawan mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Namun, pihaknya belum menyimpulkan siapa yang harus bertanggung jawab. "Kebakaran hanya pada bagian gudang saja sedangkan untuk pada bagian produksi masih bisa terselamatkan," tuturnya.
Untuk sementara pihak kepolisian mengamankan lokasi dengan diberi garis polisi. "Atas permintaan pihak perusahaan kita dari polsek serta Koranmil untuk menjaga lokasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," imbuh Darmawan yang baru menjabat sebagai Kapolsek Babakanmadang. (abe/jpnn)
Gudang itupun meledak lantaran terdapat tabung gas karena di sana merupakan tempat perakitan sparepart mobil. Belum diketahui berapa kerugian yang diderita perusahaan. Namun, diperkirakan mencapai miliaran juta rupiah.
Api berkobar sangat besar, sehingga membutuhkan sedikitnya sepuluh unit kendaraan pemadam kebakaran (damkar) untuk memadamkan api. Dengan rincian empat milik Kabupaten Bogor, empat Kota Depok dan dua unit berasal dari Kota Bogor.
Petugas damkar kesulitan memadamkan api, lantaran banyak bahan kimia berada di dalam gudang. Butuh waktu sekitar enam jam untuk menjinakkan si jago merah. Petugas dari Polsek Babakanmadang masih menyelidiki apakah ada unsur kelalaian dalam musibah tersebut.
Informasi yang dihimpun Radar Bogor, sumber api berasal dari peralatan las yang langsung menyambar seluruh isi gudang. Sekitar pukul 15:00, beberapa orang karyawan pabrik yang berada di sekitar gudang, mendengar bunyi ledakan. Api dengan cepat langsung membakar seluruh bangunan lantaran banyak tersimpan bahan baku yang berasal dari plastik.
Salah satu saksi mata, Simon (40) mengatakan, ledakan terjadi saat jam kerja masih berlangsung. Para pegawai yang sibuk merakit onderdil mobil, tiba-tiba lari tunggang langgang karena khawatir menjadi korban dalam kebakaran tersebut.
"Itu terjadi di pojok dekat pos satpam. Api cepat menyambar pada bagian gudang sparepart mobil yang mudah terbakar, dan karyawanpun berhamburan keluar," ujarnya kepada Radar Bogor.
Sementara itu, Kasi Dalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Muhammad mengaku, kesulitan menjinakkan api. Sebab, di dalam pabrik terdapat banyak barang yang mudah terbakar sehingga api baru padam pukul 21:00, tadi malam.
"Ya kita mengalami Kesulitan untuk memadamkan api karena, banyak bahan-bahan kimia dan plastik yang mudah terbakar, perusahaan ini juga memiliki hydrant tak berfungsi dengan baik," ungkapnya.
Selain itu, sambungnya, petugas juga mengalami kendala dengan pasokan air yang terbatas. Sepuluh unit truk tangki air isi ulang di sekitar pabrik, dikerahkan untuk membantu kelancaran proses pemadaman.
"Walaupun hujan turun, namun api sulit dipadamkan karena banyak bahan biji plastik. Karena tempat ini luas, sehingga kita padamkan pada titik-titik api agar tidak menyambar kemana-mana," cetusnya.
Sementara itu, Kapolsek Babakanmadang, AKP Darmawan mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Namun, pihaknya belum menyimpulkan siapa yang harus bertanggung jawab. "Kebakaran hanya pada bagian gudang saja sedangkan untuk pada bagian produksi masih bisa terselamatkan," tuturnya.
Untuk sementara pihak kepolisian mengamankan lokasi dengan diberi garis polisi. "Atas permintaan pihak perusahaan kita dari polsek serta Koranmil untuk menjaga lokasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," imbuh Darmawan yang baru menjabat sebagai Kapolsek Babakanmadang. (abe/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi Demokrat Gagal Bujuk Pocong di Tiang Sutet
Redaktur : Tim Redaksi