"Tidak ada data pasti tim penyelamat masih terus bekerja," ujar Menteri kesehatan setempat Sagheer Ahmad kepada Reuters.
Jumlah ini belum termasuk angka korban kebakaran serupa yang melanda sebuah pabrik sepatu di Lahore beberapa jam sebelumnya. Di lokasi ini sedikitnya 25 pekerja menjadi korban. Musibah ini diklaim pemerintah Pakistan sebagai kebakaran terburuk dalam sejarah industri negara pecahan India tersebut.
Seperti diketahui api mulai menjalar Selasa (11/9) petang. Buruknnya sistem keselamatan kerja pabrik tersebut membuat api mudah menyala dan menyulitkan para pekerja menyelamatkan diri. Ratusan dari mereka akhirnya tewas akibat terlalu banyak menghirup asap pekat yang ditimbulkan oleh kebakaran itu. Selain itu banyak korban luka-luka
karena melompat dari lantai atas gedung untuk menyelamatkan diri.
"Orang-orang mulai ketakutan mengenai hidup mereka. Semua orang menuju jendela dan saya lompat dari lantai tiga," ujar Mohammad Asif, 20 tahun, salah seorang korban selamat seperti dikutip Reuters.
"Pemilik lebih fokus menyelamatkan garmen di pabrik daripada para pekerja," ujar Mohammad Pervez, salah seorang pekerja garment.
Pejabat kepolisian setempat Amir Farooqi kepada Reuters menyebut pihaknya kini tengah memburu pemilik pabrik yang diduga melarikan diri. Di pabrik garmen tersebut Farooqi menyebut selain korban tewas 35 orang luka-luka.
Sementara itu pihak berwenang menduga penyebab kedua musibah ini adalah persoalan teknis pada sistim kelistrikan.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taliban Incar Pangeran Harry Hidup atau Mati
Redaktur : Tim Redaksi