Pacar Sendiri Dijual di Lokalisasi

Selasa, 10 September 2013 – 17:01 WIB

jpnn.com - BANYUWANGI - Malang menimpa DI, warga Kecamatan Kaliwungu, Kendal, Jateng. Gadis berusia 21 tahun ini menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking) di lokalisasi Sumberloh, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi. Ironisnya, dia dijual ke tangan mucikari oleh pacarnya, YE, seharga Rp 12,5 juta.

Informasi yang dikumpulkan Radar Banyuwangi (JPNN Group) menyebutkan, YE yang juga warga Kendal itu awalnya mengajak korban pergi ke Bali. Kala itu, pria berusia 29 tahun tersebut memberikan iming-iming pekerjaan di Pulau Dewata.

BACA JUGA: Dilecehkan, Guru Jewer Murid Hingga Berdarah

Tanpa curiga DI mengiyakan ajakan laki-laki yang menjalin hubungan asmara dengannya sejak delapan bulan lalu itu. Bahkan, DI memutuskan pergi dari rumah tanpa setahu orang tuanya.

Nahas, sampai di Banyuwangi, YE justru menjerumuskan sang pacar di lokalisasi terbesar di Bumi Blambangan tersebut.  YE tega menjual DI ke mucikari seharga Rp 12,5 juta. Setelah mendapatkan uang haram tersebut, YE kabur tanpa jejak.

BACA JUGA: Meninggal Mendadak Saat Ajak Selingkuhan Berhubungan Intim

DI yang sejak awal tidak berniat menjual diri lantas mencari bantuan. Dia menelepon kerabatnya yang tinggal di Jakarta. Kebetulan, kerabatnya tersebut memiliki jaringan cukup luas di Banyuwangi.

Mendengar pengakuan DI, kerabat perempuan yang satu ini lantas menghubungi Ketua Forum Buruh Migran Banyuwangi Mariatul Kiptiyah.

BACA JUGA: Karyawan SPBU Tikam Warga

Mendapat informasi tersebut Kiptiyah langsung berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyuwangi. Kiptiyah juga menghubungi camat dan Kapolsek Singojuruh. Tak lama kemudian, mereka menjemput korban di lokalisasi Sumberloh.

Nah, Senin  (9/9) lalu DI dibawa ke Kantor Dinsosnakertrans, Jalan HOS Cokroaminoto, Banyuwangi. Kepada sejumlah wartawan, Kiptiyah mengatakan, korban berada di Banyuwangi sejak Selasa (27/8) lalu. "Korban dijual oleh pacarnya sendiri sebesar Rp 12,5 juta. Pria itu sudah kami laporkan kepada polisi. Sampai saat ini (kemarin) pacar korban masih buron," ujarnya.

Sementara, kasus itu terbongkar setelah DI menolak melayani "tamu" lokalisasi.  Bahkan, karena kerap dipaksa melayani pria hidung belang oleh sang mucikari, DI sempat mengancam bunuh diri. Karena takut dengan ancaman DI, mucikari itu lantas membebaskan perempuan malang tersebut. Saat itulah DI menghubungi kerabatnya di Jakarta.

Kepala Dinsosnakertrans Banyuwangi Syaiful Alam Sudrajat mengatakan, setelah ditelusuri oleh camat dan pihak Polsek Singojuruh, korban bersama mucikari berinisial F langsung diamankan di mapolsek setempat.

"Oleh pacarnya, korban dijanjikan kerja di Bali. Ketika berangkat dari rumah, korban tidak memberi tahu orang tuanya. Sampai di Banyuwangi, korban malah 'ditaruh' di lokalisasi Sumberloh," ujarnya.

Alam menduga, kasus human trafficking yang menimpa DI tersebut dilakukan sindikat perdagangan manusia.  Sebab, YE telah membawa dan menjual tiga perempuan ke tangan mucikari di wilayah Banyuwangi.

"YE masih buron. Pihak Polsek Singojuruh sudah mengontak pihak kepolisian di Kaliwungu, Jateng. Sedangkan korban akan kami pulangkan ke Jateng," paparnya.

Di sisi lain, korban yang ditemui di kantor dinsosnakertrans tampak masih shock. Dia mengaku diajak ke Bali oleh YE dan dijanjikan pekerjaan.

"Tetapi, sampai di Banyuwangi, dia menyuruh aku pinjam uang ke "mama"-nya dengan nama aku. Dia berjanji mau jemput aku. Tetapi, aku tunggu-tunggu dia tidak menjemput sampai sekarang (kemarin)," katanya.

Masih kata DI, selama di lokalisasi Sumberloh, dia kerap dipaksa melayani tamu. Namun, DI selalu menolak permintaan tersebut. "Aku disuruh kerja "begitu" (melacur), tetapi aku menolak. Aku ingin segera dipulangkan ke rumah," ujarnya. (sgt/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Marah Disuruh ke Gereja, Anak Tikam Bapak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler