Pachuca Kecewa Digulung LDU de Quito 0-2

Kamis, 18 Desember 2008 – 15:21 WIB
TOKYO - Dengan langkah agak terpincang karena kakinya terkilir saat menuju ruang ganti, pelatih Pachuca Enrique Meza memasuki ruang jumpa pers di Stadion Nasional, Tokyo, tadi malamWajahnya masam, tanpa senyum

BACA JUGA: Lampu Hijau Diarra ke Los Blancos

Jubah panjang hitam yang dikenakan di lapangan telah dilepas
Dia hanya mengenakan jaket tim warna biru muda

BACA JUGA: Eduardo Comeback 45 Menit



Tak seperti biasanya, kapten Pachuca Miguel Calero tak ikut menemani
''Ruang ganti kami sangat muram

BACA JUGA: Big Sam Gantikan Ince Latih Rovers

Para pemain sangat kecewa atas kekalahan ini,'' kata Meza.

Pachuca memang pantas kecewaMenguasai jalannya pertandingan semifinal Piala Dunia Antarklub 2008 di Stadion Nasional, Tokyo, tadi malam, terutama pada babak kedua, dan menciptakan lebih banyak peluang dibanding Liga Deportivo Universitaria (LDU) de Quito, juara Piala Champions CONCACAF dua musim terakhir itu dipaksa menelan kekalahan 0-2 (0-2)

Yang lebih menyakitkan bagi Pachuca, gol pertama lawan lahir saat pertandingan baru berjalan empat menitBerawal dari kesalahan lini belakang Pachuca, bola yang dihalau Leobardo Lopez membentur lutut Juan Carlos Rojas, sehingga mengarah ke Claudio BielerTanpa ampun, pemain LDU itu menaklukkan Calero

Gol kedua LDU lahir lewat free kick Luis Bolanos pada menit ke-26Gol itu pun ''seharusnya'' tidak perlu terjadiWasit Alberto Undiano dari Spanyol menjatuhkan hukuman tendangan bebas karena menganggap bek Pachuca Julio Manzur handsballPadahal, dari tayangan ulang terlihat jelas bahwa bola yang dicukil gelandang LDU Alejandro Manso hanya mengenai paha Manzur

Tak heran, Calero memprotes keras wasit saat berjalan menuju ruang ganti pada akhir babak pertamaDia pun diganjar kartu kuningDua pemain Pachuca lainnya, Bruno Marioni dan Jamie Correa, bahkan sampai harus diseret ke luar oleh ofisial tim karena terus berusaha merubung wasit

Namun, Meza tak mau menyalahkan pemainnya atau wasit dalam laga yang digelar di bawah guyuran hujan cukup deras tersebutMenurut dia, kedua gol LDU itu tercipta karena lawan bisa memaksimalkan peluang yang adaSesuatu yang gagal dilakukan anak buahnya.

Pada babak pertama, Pachuca punya tiga peluang di depan gawang yang kosong karena kiper LDU Jose Cevallos sudah out of positionMasing-masing lewat Christian Gimenez, Bruno Marioni, dan Fausto PintoTapi, kombinasi kekurangtenangan dan ketidakberuntungan membuyarkan semua peluang itu.

Dengan kekalahan di hadapan 33.366 penonton tersebut, Pachuca harus puas berebut tempat ketiga melawan tim yang kalah di semifinal malam nanti antara Gamba Osaka versus Manchester UnitedSedangkan LDU akan berhadapan dengan yang menangFinal dan perebutan posisi ketiga itu akan dihelat 21 Desember mendatang di Yokohama.

Lalu, siapa yang lebih disukai LDU untuk lawan di final? Pelatih Edgardo Bauza menolak memilih''Siapa pun lawannya, kami siap,'' tegas pria Argentina yang datang ke ruang jumpa pers sembari mengenakan topi, wajah berbinar-binar, dan berkali-kali bergurau dengan moderator di sebelahnya tersebut.

Kalau LDU bertemu United, tradisi di turnamen yang dulu bernama Piala Toyota itu berarti tetap terjaga, yaitu wakil Amerika Latin bertemu jagoan Eropa di partai puncakBila itu terjadi, Bauza mungkin akan mengubah taktik(ttg/ca)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Scolari Terancam Pecat, Brazil Siap Menampung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler