jpnn.com, JAKARTA - Pacific Caesar Surabaya berganti nama seusai menjalani kerja sama baru dengan klub basket terbesar asal Medan, Methodist Hawks.
Dengan nama baru Elang Pacific Caesar, tim asal kota Pahlawan tersebut berharap bisa menjadi wadah untuk atlet muda berbakat Medan dan Surabaya untuk bisa tampil pada kasta tertinggi basket Indonesia.
BACA JUGA: Dejavu Pulangkan Jerman di Piala Dunia, Shin Tae Yong Buktikan Pelatih Bertangan Dingin
Pacific sejatinya merupakan klub yang akrab melahirkan banyak pemain muda berbakat, seperti Indra Muhammad, Hardian Wicaksono, Nuke Tri Saputra, hingga yang terkini Calvin Chrissler.
Para pebasket tersebut sekarang sudah hijrah dari Surabaya dan menjadi tulang punggung tim mereka masing-masing.
BACA JUGA: Serius Hadapi Piala Dunia 2022, Timnas Argentina Panaskan Mesin Lawan 2 Negara Ini
Kerja sama antara Pacific dan Methodist sejatinya menarik mengingat kedua tim banyak menghasilkan pebasket muda berbakat.
Pelatih tim Pacific Aris Herman menyambut baik kerja sama ini, dan menyebut akan memudahkan tugasnya untuk meramu tim.
BACA JUGA: Perjudian Pelatih Arsenal Mikel Arteta, Turunkan Bocah 15 Tahun di Premier League
Nantinya, sejumlah pemain Methodist dan Pacific akan saling kerja sama pada IBL 2023.
"Kerja sama ini bertujuan mencari talenta-talenta muda dari daerah di seluruh Indonesia, khususnya dari Kota Medan agar dapat berlaga di ajang profesional IBL dan tentunya bermuara ke Timnas Indonesia."
"Pemain-pemain daerah juga memiliki kesempatan bermain di laga profesional dan dapat mewakili Indonesia di ajang internasional. Besar harapan klub Elang Pacific Caesar Surabaya juga bisa mengembangkan industri bola basket Tanah Air," ungkap Aris dalam konferensi pers, Senin (19/9/2022).
Dengan tambahan amunisi dari pebasket kota Medan, tim Elang Pacific Surabaya bertekad kembali menembus babak playoff.
Terakhir kali Pacific melangkah ke playoff IBL terjadi pada 2017 lalu.
Saat itu, tim asuhan Kencana Wukir mampu melaju hingga babak semifinal sebelum akhirnya takluk dari Stapac Jakarta.
Setelah itu, prestasi tidak kunjung datang dan malah membuat tim Pacific sedikit terpuruk di IBL 2021.
Adapun pada edisi 2022, Yonatan dan kawan-kawan sejatinya hampir menembus babak playoff. Sayang, tim berjersei khas warna hijau itu harus puas duduk di posisi ke-11 seusai hanya mampu menang sembilan kali di babak reguler.(mcr16/jpnn)
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal