Pacu Pengembangan EBT, Pertamina Group Tandatangani 9 Nota Kesepakatan

Kamis, 13 Juli 2023 – 10:04 WIB
PT Pertamina (Persero) membuktikan komitmen pengembangkan bisnis Energi Baru & Terbarukan (EBT) dengan membangun kerja sama dengan berbagai mitra strategis. Foto: Dok Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) membuktikan komitmen pengembangkan bisnis Energi Baru & Terbarukan (EBT) dengan membangun kerja sama dengan berbagai mitra strategis.

Pertamina pun melakukan pengukuhan kerja sama melalui penandatanganan 9 Memorandum of Understanding (MoU).

BACA JUGA: Dukung UMKM Naik Kelas, PIS Asia Pasific Berdayakan Produk Mitra Binaan Pertamina

Kesembilan MoU tersebut masing-masing dilaksanakan oleh PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) sebanyak 5 MoU, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk sebanyak 3 MoU, dan Fungsi Research Technology and Innovation (RTI) Pertamina sebanyak 1 MoU.

Penandatanganan MoU tersebut berlangsung saat acara The 11th Indonesia Energi Baru, Terbarukan & Konservasi Energi Conference & Exhibition (EBTKE ConEx), bertempat di Ice BSD City, Tangerang, Banten, Rabu (12/7).

BACA JUGA: Pertamina Paparkan Cara Mencapai Emisi Nol Bersih Pada 2060 di Konferensi CFA

Pertamina NRE menandatangani MoU yang dilaksanakan antara lain, pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di lingkungan Stasiun Kereta Cepat Jakarta ke Bandung (KCJB) dengan PT KCIC dan MoU Green Ventures Investment Platform dengan MDI Ventures.

Selain itu Pertamina NRE juga menandatangai MoU Ammonia Hijau menggunakan Energi Nuklir dengan Chargé d'Affaires Embassy of Kingdom of Denmark dan MoU kerja sama terkait Pemanfaatan Jalur Pipa untuk Transportasi Hydrogen ke Singapura dengan PT Transportasi Gas Indonesia.

BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Raih Penghargaan Padmamitra Award

Sedangkan sebagai sinergi antar Pertamina Grup, Pertamina NRE juga melaksanakan MoU terkait komersialisasi Carbon pada Produksi Listrik Bisnis Geothermal setara 40 MW dengan PT Pertamina Patra Niaga dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.

MoU yang dilakukan PGE antara lain Pengembangan Wilayah Kerja Panas Bumi Seulawah 2x55 MW dengan PT Pembangunan Aceh (PEMA), MoU South Sumatera Grid Resources Confirmation berkapasitas mencapai 900 MW dengan Chevron New Energy International Pte Ltd dan MoU Binary Technology 210 MW dengan KS Orka Renewables Pte. Ltd.

Kemudian, Fungsi Research Technology and Innovation (RTI) melaksanakan MoU dengan Mitsui & CO, terkait dengan Implementasi Teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di area Sumatra Tengah.

Direktur Utama PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) Dannif Danusaputro menuturkan kerja sama yang akan dibangun melalui MoU tersebut adalah untuk pengembangan teknologi, pengembangan bisnis dan juga aplikasi renewable energy.

Baik dalam bentuk project maupun kerjasama jangka panjang dengan dilakukan kajian terlebih dahulu.

“Ini untuk mempercepat akselerasi renewable energy atau potensi bisnis baru Pertamina. Salah satu pilar untuk dekarbonisasi dari NZE road map Pertamina adalah bagaimana kita bisa menciptakan bisnis-bisnis baru, bisnis yang berbasis energi dari renewable energy,” jelas Dannif di acara EBTKE ConEx.

Direktur Utama PGE Julfi Hadi mengatakan penandatanganan MoU pada hari ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dari PGE, yang semula 700 megawatt, bisa meningkat mencapai 1 gigawatt.

Di samping itu, MoU tersebut juga menjadikan project-project PGE menjadi lebih komersial, khususnya dalam hal produk turunan yaitu Hydrogen.

Adapun MoU ini juga akan dikembangkan pemanfaatan teknologi yang dapat menjadikan aktifitas operasi menjadi lebih efisien.

“Insyaallah dalam dua tahun targetnya PGE membuat perusahaan PGE menjadi one gigawatt company. Kami ada tandatangan dengan partner, intinya supaya maju cepat dan membuat komersial geothermal lebih baik,” ungkap Julfi.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan kerja sama dengan berbagai mitra strategis dalam hal pengembangan bisnis EBT ini sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) 2060 dan transisi energi yang digulirkan Pemerintah Indonesia.

“Pertamina akan terus bergerak mendorong capaian target NZE 2060 dan transisi energi, kami tidak bisa bergerak sendiri perlu kolaborasi dari banyak pihak, salah satunya dalam bentuk kerjasama dengan partner strategis yang kita bangun hari ini” ujar Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Hadir dalam kesempatan ini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution, Senior Vice President (SVP) Research Technology and Innovation (RTI) Pertamina Oki Muraza, Direktur Utama PT Pertamina New and Renewable Energy (NRE) Dannif Danusaputro, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dan Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk, Julfi Hadi.(jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
EBT   Pertamina   Pge   Bisnis   transisi energi  

Terpopuler