PaDi UMKM Dukung Digitalisasi Binis Mikro Lebih Maksimal

Jumat, 29 November 2024 – 11:14 WIB
Digitalisasi memungkinkan usaha kecil dan menengah (UKM) lebih mandiri, terutama dalam hal pemasaran, operasional, dan pengelolaan keuangan. Foto: dok PaDi UMKM

jpnn.com, JAKARTA - Digitalisasi memungkinkan usaha kecil dan menengah (UKM) lebih mandiri, terutama dalam hal pemasaran, operasional, dan pengelolaan keuangan.

Selain itu, teknologi digital juga memberikan solusi untuk berbagai tantangan bisnis, seperti manajemen stok, pemesanan, dan layanan pelanggan.

BACA JUGA: BRI Life Beri Perlindungan Asuransi Mikro Bagi 35.224 Petani & UMKM di Jawa Barat

Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengungkan nilai produk dalam negeri BUMN pada 2023 meningkat sampai dengan Rp 917,2 triliun atau 67 persen dibanding tahun sebelumnya.

Nilai belanja BUMN pada UMKM juga meningkat pesat mencapai 57 persen.

BACA JUGA: Begini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Agar Berorientasi Ekspor

CEO PaDi UMKM Jimmy Karisma Ramadan menilai pencapaian ini tak terlepas dari inisiatif pengembangan Pasar Digital UMKM (PaDi UMKM) selama empat tahun ke belakang.

PaDi UMKM adalah inisiatif pemerintah Indonesia yang dirancang untuk memperkuat ekosistem Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan memanfaatkan teknologi digital.

BACA JUGA: Akumandiri Dorong Sosialisasi QRIS Mendetail untuk UMKM

Platform PaDi tidak hanya memfasilitasi akses UMKM ke pasar, terutama BUMN, tetapi juga mempercepat transformasi digital sektor UKM, membantu mereka meningkatkan efisiensi, transparansi, dan keberlanjutan bisnis mereka.


“PaDi UMKM berupaya membangun sebuah ekosistem secara end-to-end mulai dari memberi akses pasar lewat platform digital dan event offline hingga edukasi melalui berbagai program untuk memastikan UMKM bisa naik kelas,” ujar Jimmy dikutip, Jumat (29/11).

Jimmy mengungkapkan langkah PaDi membantu UMKM salah satunya kegiatan seperti expo, bazar, conference, Business Matching yang mempertemukan UKM dengan pembeli, dalam hal ini perusahaan dan BUMN secara langsung.

Termasuk mengambil beberapa langkah strategis untuk mendukung kemandirian UKM melalui teknologi digital.

PaDi UMKM membuka peluang bagi UKM untuk memasarkan produk dan layanan mereka secara langsung kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor swasta.

Sebelum adanya platform ini, banyak UMKM mengalami kesulitan untuk mengakses pasar BUMN secara langsung karena keterbatasan akses dan proses pengadaan yang kompleks.

"Melalui tender digital dan sistem e-procurement yang transparan, UMKM dapat mengikuti lelang dan transaksi B2B (Business-to-Business) dengan lebih mudah," kata Jimmy.

Selain itu, PaDi meningkatkan efisiensi operasional dan pembiayaan lewat menawarkan fitur pengelolaan toko online yang memudahkan UKM dalam memantau pesanan, melakukan promosi produk, dan mengatur stok.

Hal ini membantu mereka menjalankan bisnis secara lebih efisien dan terstruktur.

Selain itu, PaDi UMKM menyediakan solusi pembiayaan jangka pendek berbasis invoice atau Purchase Order (PO) yang belum jatuh tempo. Dengan adanya fasilitas ini, UKM dapat mengatasi masalah arus kas tanpa harus bergantung pada pinjaman konvensional.

Jimmy pun menyebuy pihaknya mendorong kolaborasi dengan BUMN.

"Transaksi yang difasilitasi oleh platform ini, BUMN dapat lebih mudah menemukan produk lokal berkualitas dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.

Proses pengadaan yang dilakukan secara digital melalui Control Tower Dashboard meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, baik bagi UKM maupun BUMN, sehingga kepercayaan dan kolaborasi jangka panjang dapat terjalin dengan lebih baik.

Selain itu PaDi memanfaatkan teknologi digital, UMKM dapat mengembangkan bisnis mereka lebih mandiri dan kompetitif.

Fitur-fitur seperti promosi online dan manajemen toko daring membantu memperluas pasar UMKM dan membuat UMKM lebih bersaing dengan produk global.

PaDi UMKM telah berhasil menarik partisipasi dari 117.860 UMKM yang bergabung di platform ini.

Melalui dukungan tersebut, nominal transaksi tercatat telah mencapai Rp 7 triliun dalam rentang waktu 2020 hingga 2024.(mcr10/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler