Pagi Ini Sudah Bisa Evakuasi

Rabu, 13 Oktober 2010 – 12:47 WIB
EVAKUASI.
COPIAPO - Rakyat Cile seakan menahan napasMereka berdoa bersama demi operasi penyelamatan 33 penambang yang terjebak 700 meter di kedalaman perut bumi sejak 5 Agustus lalu

BACA JUGA: Kereta Seruduk Bus, 40 Warga Ukraina Tewas

Rencananya, evakuasi itu dimulai hari ini (13/10)
Senin waktu setempat (kemarin), uji coba memasukkan kapsul penyelamat ke dalam bumi sudah sukses.

Kapsul tersebut berdiameter sekitar 60 sentimeter atau sedikit lebih lebar daripada bodi manusia dewasa pada umumnya

BACA JUGA: Tiongkok Protes Norwegia

Dalam uji coba itu, kapsul tersebut sudah masuk sejauh 600 meter lebih ke dalam bumi.

Kapsul itu dijuluki Phoenix dan dicat dengan warna bendera Cile
Yakni, merah, putih, dan biru

BACA JUGA: HUT Partai Pekerja, Kim Jong-un Disambut Histeria

Phoenix berhasil masuk tanah setelah memasuki pipa metal sepanjang 56 meter di ujung terowongan penyelamatPipa itu dipasang untuk menghindari ambrolnya mulut terowongan saat para penambang diangkat ke luarSebelumnya, ada silang pendapat soal pipa besi ituKeluarga penambang minta pipa tersebut dipasang di seluruh jalur terowongan hingga kedalaman 700 meterTapi, para ahli menolakSebab, itu mustahil dan makan waktu lama.

Kepala Tim Teknis Andre Sougarret menyatakan, uji coba formal terhadap kekuatan terowongan sudah berhasilNamun, dia mengingatkan, tidak ada yang menjamin evakuasi lancar"Selalu ada risiko ketika mengangkat orang dengan menggunakan sistem vertikal," jelas dia seperti dilansir Reuters.

Diskenariokan, evakuasi memakan waktu hingga 48 jamSebelumnya, empat anggota tim penyelamat akan diturunkan ke bawah untuk membantu penambang mempersiapkan diri.    Tim penyelamat yang masuk ke tanah bakal memutuskan penambang yang diangkat terlebih dahuluYang jelas, orang pertama yang naik ke permukaan tanah adalah yang berhasil mengatasi ketakutan saat dievakuasi dengan menggunakan kapsul ituOrang tersebut juga harus bisa memberikan semangat serta dukungan moral kepada temannya untuk mengatasi ketakutan itu.

Yang diangkat berikutnya adalah yang mengidap penyakit kronisSedangkan yang paling buncit adalah penambang yang mampu mengatasi kegelisahan saat rekan-rekannya mulai naik satu per satu.

Setiap penambang perlu sekitar 15 menit untuk meluncur ke permukaan bumiDi atas, mata mereka akan langsung ditutup untuk menghindari kerusakan penglihatan lantaran terlalu lama di tempat gelap.

Para korban juga akan disambut tim medisJika diperlukan, mereka langsung dirujuk ke rumah sakitKarena itu, sejumlah ambulans dan polisi bermotor sudah disiagakan untuk mengawal para korban ke unit darurat.

Para penambang tersebut telah mencatatkan rekor sebagai orang yang berhasil bertahan hidup dengan waktu terlama di bawah tanah ketika bencana pertambangan terjadiMereka juga tercatat mampu menurunkan berat badan cukup signifikan demi menyesuaikan ukuran tubuh dengan lebar kapsul.

Suasana gembira pun membuncah di lokasi sekitar penambanganDi kawasan itu, keluarga penambang sudah menunggu penyelamatan selama dua bulanMereka mendirikan tenda-tenda dan menjadikan lokasi tersebut sebagai sebuah "bumi perkemahan" bernama Camp Hope atau tenda harapanBersama ratusan wartawan dari seluruh penjuru dunia, para keluarga itu ikut standby untuk mengabadikan momen menegangkan tersebut.

Di Camp Hope yang terletak di bukit setinggi 625 meter itu, tampak Noemi Donoso yang mengharapkan penyelamatan Samuel Avalos, menantunyaDonoso duduk, berdoa di tenda bersama empat anggota keluarga lainTangan mereka bertautMulut mereka melantunkan pujian dan lagu-lagu rohani.

Putri Donoso, istri Avalos, baru saja keluar untuk merapikan rambut di tenda lain"Dia ingin terlihat cantik saat menyambut suaminya," ungkap DonosoDi luar tenda, anak-anak penambang berlarian dengan ceriaWajah mereka dilukis berwarna-warni.

Gaston Henriques, keluarga penambang lain, sudah merasa cukup tenangDia melihat bahwa upaya penyelamatan kakaknya, Jose Henriques, berjalan cukup positif"Waktunya sudah dekat," kata Gaston yang juga berkemah di sekitar pertambangan.

Presiden Sebastian Pinera, yang telah menginstruksikan revisi UU Keselamatan Tambang, akan menyaksikan evakuasi tersebutPresiden Bolivia Evo Morales pun berjanji datangSebab, salah seorang korban insiden pertambangan itu adalah warga negara Bolivia(cak/c11/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pakistan Buka Jalur NATO


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler