jpnn.com, MAGETAN - Partini, 60, nenek asal Desa Belotan, Bendo, Magetan, berulang kali berupaya bunuh diri lantaran tak mampu menahan kepedihan karena kehilangan anak yang kecelakaan lalu lintas, tiga tahun lalu.
Mulai gantung diri, menyayat nadi, melukai perut, tapi tidak mempam. Terakhir, ibu tiga anak ini, menceburkan diri ke sumur rumahnya, Minggu (4/3). Partini meninggal dunia.
BACA JUGA: Hindari Anjing, Mobil Terguling
‘’Sejak anak keduanya meninggal, memang dia (Partini, red) sering berupaya bunuh diri tapi berhasil digagalkan, tapi hari ini (kemarin, red), lolos dan meninggal,’’ terang Yayuk salah seorang tetangga pelaku bunuh diri, kemarin.
Yayuk mengatakan, upaya bunuh diri selalu digagalkan anggota keluarganya yang lain. Sepengetahuan dia, percobaan bunuh diri itu sudah sering dilakukan, hanya saja nyawanya masih dapat tertolong.
BACA JUGA: Buka Pintu, Ismail Kaget Melihat Bosnya Gantung Diri
‘’Setelah anaknya meninggal kesehariannya cenderung menutup diri dengan tetangga,’’ ujarnya.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Magetan, Partini terjun ke dalam sumur yang ada di dalam rumah sekitar pukul 03.00 kemarin.
BACA JUGA: Sopir Jazz Main Ponsel, Sania Tersangkut di Kolong Mobil
Saat itu, Paiman, 65, suaminya terjaga dari tidurnya setelah mendengar suara berisik dari arah dapur dan bunyinya mirip benda jatuh ke dalam air.
Perangkat Desa Belotan itu pun mengecek hingga menemukan sandal jepit di tepi sumur.
Dia langsung menduga istrinya melompat ke sumur karena tidak ditemukan saat dilakukan pencarian.
‘’Yang ada hanya menantunya,’’ ujar Yayuk sambil menyebut rumah itu ditempati tiga orang.
Jasad Partini berhasil dievakuasi sekitar pukul 06.30. Petugas badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) turun ke dalam sumur menggunakan tali pengait.
Jasad yang telah mengapung selama tiga jam itu dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan lantas ditarik petugas lain dari atas.
Setelah berhasil dievakuasi, dokter puskesmas setempat langsung melakukan pemeriksaan medis terhadap tubuh perempuan itu.
‘’Hasil visum luar tubuhnya sama sekali tidak ada luka. Penyebab meninggalnya karena tenggelam,’’ kata Kapolsek Bendo AKP Iin Pelangi.
Iin menyatakan, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) mengindikasikan Partini sengaja melompat ke dalam sumur.
Dia mencoret dugaan ibu rumah tangga (IRT) itu terpeleset atau ada seseorang yang mendorong. Pihaknya menemukan sepasang sandal jepit berjajar di tepi sumur itu.
Hal itu diperkuat dengan keterangan sejumlah saksi yang menyebut Partini kerap mencoba bunuh diri.
‘’Gantung diri beberapa tahun lalu, misalnya, berhasil digagalkan suaminya,’’ katanya.
Dia mengatakan motif bunuh diri dipicu depresi. Partini belum bisa melupakan kematian anaknya. Setelah berhasil dievakuasi, pihaknya langsung menyerahkan jasad ke keluarga untuk segera dimakamkan. ‘’Tidak kami otopsi karena keluarga sudah ikhlas menerima, dan langsung dimakamkan,’’ terang kapolsek berparas cantik ini. (cor/pra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serempet Rombongan Ojek Online, Nissan X-Trail Dirusak
Redaktur & Reporter : Soetomo