jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa khawatir terjadi lonjakan kasus Covid-19 akibat unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja beberpa hari terakhir ini.
Mengingat saat unjuk rasa kemarin kerumunan massa tak bisa dihindari, yang berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19.
BACA JUGA: Pesan Pak Doni: Abai Protokol Kesehatan Bakal Dimintai Tanggung Jawab di Akhirat
"Fenomena unjuk rasa kemarin kami khawatir berpotensi terjadinya lonjakan kasus sekitar seminggu sampai dua minggu yang akan datang. Karena kalau ada kejadian itu, tidak langsung muncul, tetapi satu sampai dua pekan setelahnya. Mudah-mudahan tidak terjadi," harap Anies, Sabtu (10/10).
Karena itu, Anies mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan agar tidak timbul klaster keluarga.
BACA JUGA: Satgas Covid-19 dan PHRI Sediakan 120 Hotel untuk Perawatan OTG di 9 Provinsi
"Saya berharap kepada semuanya antisipasi karena akhir bulan ini ada libur panjang. Libur panjang maulid nabi Kamis. Cuti bersama Rabu dan Jumat. Ada lima hari," sebut Anies.
"Karena (itu) saya imbau kepada seluruh masyarakat jangan sampai timbul klaster keluarga yang sangat besar karena libur bersama," imbuh Anies.
BACA JUGA: Anies Janji Beri Pinjaman Modal untuk Pelaku Usaha yang Terdampak Kericuhan Unjuk Rasa
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa demonstran yang menolak UU Cipta Kerja berlangsung di sejumlah titik di DKI Jakarta pada 6-8 Oktober 2020 lalu.
Pada unjuk rasa Kamis (8/10) berujung ricuh, akibatnya sejumlah fasilitas publik, seperti Stasiun MRT, Halte Transjakarta, dan fasilitas umum lainnya rusak. (mcr1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi