jpnn.com - BANTEN - Kapolda Provinsi Banten, Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar mengatakan untuk memastikan manfaat keberadaan tenaga kerja asing di Provinsi Banten harus diperkuat sistem kerjasama di antara instansi terkait dan melibatkan masyarakat lokal yang ditunjang oleh teknologi.
"Harus ada penguatan sistem berbasis teknologi yang bisa memastikan keberadaan asing di Indonesia membawa manfaat," kata Boy Rafli Amar, saat rapat dengan Wakil Ketua DPR RI, Komisi IX DPR dan Gubernur Banten Rano Karno, di aula Kantor Gubernur Banten, Kota Serang, Rabu (9/9).
BACA JUGA: Alhamdulillah, Hujan Lebat Mengguyur Pekanbaru
Terlebih di Provinsi Banten yang memiliki pantai sepanjang 517 kilometer, menurut mantan Kabag Humas Polda Metro Jaya ini, sangat diperlukan penguatan teknologi. Kalau tidak ada penguatan teknologi penunjang sistem pengawasan, pantai akan jadi sarana lalu-lintas narkotika atau teroris.
"Saat ini Polri bekerjasama dengan TNI AL dan instansi terkait lainnya. Kerjasama ini sulit dioptimalisasi karena belum ditopang oleh teknologi yang memadai," ujar Boy Rafli Amar.
BACA JUGA: Duh... Begini Sulitnya Punya Nama Satu Huruf
Dia contohkan, minimal data yang masuk ke imigrasi tentang tenaga kerja asing, juga sampai ke Polda melalui sebuah sistem yang ditunjang teknologi.
"Selama ini, Polri sulit mendeteksi prilaku dan keberadaan tenaga kerja asing karena belum punya suport data. Polri baru bisa menindak kalau mereka itu sudah melakukan tindak pidana. Hanya dengan cara begitu sekitar 20 Polsek di sekitar pantai Banten mengawasi orang atau tenaga kerja asing," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Kisah Pria yang Ingin Berpoligami, Tapi Malah Jadi Korban Poliandri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Perkembangan Kasus Artis PSK Anggita Sari
Redaktur : Tim Redaksi