Pak Ganjar Kumpulkan Semua Pemuka Agama, Berdoa Bersama untuk Indonesia Bebas Bencana

Sabtu, 23 Januari 2021 – 19:05 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo menggelar acara doa bersama lintas agama. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Alunan doa dari enam agama dan aliran kepercayaan mengalun di gedung Gradhika Bhakti Praja kompleks perkantoran Pemprov Jateng, Jumat (22/1) malam kemarin.

Meski bahasa dan cara berdoa yang berbeda, tetapi tujuannya hanya satu, berharap Indonesia terbebas dari bencana.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Bagi Penerima SK CPNS Jangan Senang Dulu, Mohon Doa untuk Rizieq, Edhy Prabowo Mengeluh

Satu per satu tokoh agama dan aliran kepercayaan, dengan khidmad dan khusyuk memimpin doa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

Tak ada perbedaan dalam acara itu, puluhan orang yang hadir, termasuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dengan khusyuk mengamini doa-doa itu.

BACA JUGA: Ganjar: Sakit dan Senang itu Harus Bersama-Sama

Acara doa bersama lintas agama itu sengaja digelar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk meminta pertolongan dari sang Pencipta.

Sebab saat ini, bangsa Indonesia terus menerus dilanda bencana, selain pandemi Covid-19, sejumlah bencana alam juga terus terjadi di bumi pertiwi, seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, erupsi gunung merapi dan bencana lainnya.

BACA JUGA: Pak Ganjar Bikin Terharu Ibu dari Bayi Mungil ini

"Indonesia lagi banyak musibah, pandemi belum selesai, tanah longsor, banjir, pesawat jatuh, tentu ini peringatan pada manusia. Kita sudah melakukan ikhtiar lahir, pandemi kita berikhtiar mengelola dengan baik, PPKM dilakukan. Ada bencana semua turun, lalu apa kemudian ikhtiar yang bisa dilakukan, ya berdoa, karena kita negara yang berketuhanan," kata Ganjar.

Alasan mengajak seluruh tokoh lintas agama untuk berdoa karena Ganjar yakin semuanya ingin agar bencana ini segera berakhir.

Selain itu, doa bersama tersebut juga sebagai penyemangat persatuan dari seluruh kekuatan yang ada.

"Kita sebagai umat yang lemah, maka harus berdoa kepada sang Pencipta. Setelah upaya lahir sudah dilakukan, yuk sekarang batinnya harus didorong. Mudah-mudahan kita diberi kekuatan agar bencana ini segera berakhir," ucapnya.

Di lain sisi, Ketua MUI Jawa Tengah, KH Darodji menambahkan, gelaran doa bersama lintas agama ini sebagai wujud persatuan bangsa. Pandemi dan berbagai bencana yang terjadi tidak hanya menyerang satu golongan, melainkan semuanya.

"Kita sama-sama merasakan musibah ini, dan kita sama-sama ingin ini segera berakhir. Maka kami mengajak seluruh tokoh lintas agama berdoa agar bencana segera dituntaskan. Setelah upaya lahiriyah penanganan bencana dilakukan, maka sekarang usaha batiniah yang harus terus didorong," ucapnya.

Salah satu tokoh lintas agama dari agama Budha, Romo Anggadamma Warto mengatakan, kekuatan doa dari tokoh lintas agama dan lintas iman ini diharapkan mampu membebaskan Indonesia dari segala macam bencaan. 

Dia berharap, musibah yang terus melanda termasuk pandemi Covid-19 bisa segera diangkat dari bumi pertiwi.

"Dan semoga masyarakat Jateng dan Indonesia menjadi masyarakat yang rukun, adem, ayem, tentrem serta saling berangkulan, berempati dan selalu bergotong royong dalam rangka kebersamaan untuk saling membantu satu sama lainnya," katanya.

Acara doa bersama lintas agama itu berlangsung sederhana dengan penerapan protokol yang sangat ketat. Tak lebih dari 50 orang yang mengikuti acara itu, sementara sisanya mengikuti via daring dan juga berdoa di rumah dengan mengikuti tayangan yang disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi dan radio nasional itu.

Sebelum acara doa lintas agama itu, sejumlah romo kiai di Jateng juga menggelar khataman alquran 30 juz dan istigasah bersama. Acara juga diisi dengan pemberian santunan kepada anak-anak penghuni panti asuhan di Jawa Tengah. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler