jpnn.com, KARANGANYAR - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau kegiatan vaksinasi di Puskesmas Jaten I Kabupaten Karanganyar, Selasa (27/7).
Di sana, dia berbincang dengan warga yang tengah mengantre menunggu giliran. Sesekali Ganjar mengingatkan warga yang masih memakai masker kurang sesuai.
“Bapak Ibu, angger nganggo masker nutup sampe hidung. Lha nek irunge dowo kan pas ngomong ora mlorot, nek koyo aku kan maskere miduk (kalau pakai masker hidungnya mancung saat ngomong maskernya tidak turun, kalau seperti saya kan maskernya turun),” seloroh Ganjar.
Kemudian, Ganjar menengok proses penyuntikan vaksin. Saat itu, hanya ada satu warga yang sedang vaksin. Suasana jadi berubah kala vaksinator, tiba-tiba mendekat ke Ganjar dan minta foto.
BACA JUGA: Stok Oksigen di Banyumas Menipis, Pak Ganjar Langsung Isotank dari Singapura
Ternyata, vaksinator yang menggunakan APD lengkap itu seorang perempuan dan sedang hamil anak kedua. Momen bertemu Ganjar pun tak disia-siakan, dia nyaris lupa menjaga jarak.
“ Lho jenengan hamil to? Hamil anak kepiro? Jenengan asline desa ndi? (Lho kamu hamil ya? anak ke berapa? aslinya desa mana?,” tanya Ganjar.
BACA JUGA: Romeo Selama Ini Memberi Bubur Ayam Gratis untuk Pasien Covid-19, Pak Ganjar Terharu
“Anak kedua Pak, dari Desa Suruhkalang. Saya juga bidan,” kata Bidan bernama Ridwan Rani Pitoyo itu.
Ganjar lantas langsung mengingatkan agar Bidan tersebut segera KB. Namun, sang Bidan tak langsung menjawab. Ganjar pun menggoda sang bidan dengan menolak diajak foto.
“Habis ini KB ya, kalau nggak KB fotone dibusak (dihapus) wae,” seloroh Ganjar.
“Jenengan Bidan coba saya tanya, di desa jenengan ada berapa yang hamil?,” tanya Ganjar.
Bidan tersebut mengatakan ada 30 ibu hamil di desanya. Salah satunya positif COVID-19. Bidan itu menjelaskan bagaimana dirinya menjalankan tugasnya di desa.
Ganjar pun mengapresiasi aktifnya sang bidan memantau ibu hamil di desanya meski juga sedang hamil.
“Yawis pokoke sehat terus, KB lho. Jenengan bidan berarti ngecek kesehatan hamile dewe ya,” ujar Ganjar membuat suasana ger-geran.
Warga Karanganyar Antusias untuk Vaksin
Didampingi Bupati Juliyatmono dan Wakil Bupati Robert Christanto, Ganjar kemudian bertanya pada Kepala Puskesmas Jaten 1, dr Iwan. Ganjar bertanya soal kemampuan puskesmasnya jika target vaksinasi ditambah.
“Kalau disuruh kebut vaksin puskesmas sanggup apa tidak? sanggupnya berapa?,” tanya Ganjar.
“Sanggup pak, kami sekarang 300 sehari. Kalau ditambah 400 sehari bisa,” kata dr Iwan.
Dalam kesempatan itu, Bupati Juliyatmono menjelaskan bahwa vaksinasi di wilayahnya menggunakan sistem jemput bola.
Yakni, lokasi vaksinasi didekatkan ke wilayah dengan mamanfaatkan kelurahan.
“Jadi yang lansia lebih dekat diajaknya pak,” katanya.
Di sisi lain, antusias masyarakat Karanganyar terhadap vaksin juga tinggi. Bupati memastikan jika vaksinasi bisa berjalan cepat, asal stok vaksin memadai.
“Ini kami menunggu vaksin berikutnya Pak, tetapi nanti kami edukasi warga. Kami ajak mereka tapi tidak usah menyebut nama vaksinnya, yang penting ayo segera vaksin,” kata Bupati.
Usulan dari Bupati itu, diacungi jempol Ganjar. Dia mendukung dan meminta agar pemda selalu aktif mengedukasi terkait prokes ke masyarakat.
“Ternyata greget vaksin dari masyarakat memang tinggi, tapi ya karena vaksinnya nggak ada ya apa boleh buat. Artinya sebenarnya masyarakat di Jawa tengah di kabupaten Karanganyar wabil khusus itu bersemangat semuanya untuk bisa divaksin,” ujar Ganjar.
Redaktur & Reporter : Natalia