jpnn.com, SEMARANG - Pandemi covid-19 tak menghalangi kegiatan keagamaan di Jawa Tengah. Dengan menerapkan metode baru yakni digelar virtual, sejumlah kegiatan keagamaan di daerah yang dipimpin Ganjar Pranowo itu tetap berjalan.
Terbaru, ribuan Syekhermania, sebutan bagi penggemar setia Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf mengobati rasa rindunya dengan berselawat bersama.
Meski digelar secara virtual, tetapi event Jateng Bershalawat yang rutin digelar Pemprov Jateng itu tetap tak kehilangan peminatnya.
Terbukti, selama acara berlangsung, sebanyak 12.559 masyarakat mengikuti acara via live streaming Facebook Ganjar Pranowo.
BACA JUGA: Ada Menkes Baru, Tetapi Bukan Dokter, Pak Ganjar Beri Respons Begini
Juga, ada 4800 lebih Syeckerhamia ikut berselawat melalui channel Habib Syech di YouTube serta 1500 an Syekhermania meramaikan live streaming akun official Pemprov Jateng.
Belum lagi, ribuan bahkan mungkin jutaan masyarakat ikut berselawat sambil melihat siaran langsung di TVRI dan beberapa televisi lokal di Jateng.
BACA JUGA: Gus Mus Minta Pak Ganjar Membuat Forum Terbatas untuk Pondok Pesantren
Tak hanya warga Jawa Tengah, kolom-kolom komentar live streaming juga dipenuhi dari sejumlah daerah di Indonesia.
Di antaranya dari Papua, Lampung, Kalimantan, Surabaya, Tangerang dan daerah lainnya. Bahkan, sejumlah masyarakat yang ada di Vietnam, Hongkong, Malaysia dan negara lain ikut menyaksikan acara itu.
"Taiwan hadir pak," cuit akun @Amy Safitri. "Kalimantan hadir, ikut berselawat. Adem rasanya," kata Hafizah Syah. "Papua hadir," timpal Adee Lee.
Habib Syech sendiri mengaku sangat rindu kegiatan Jateng Bershalawat. Dia sangat bersyukur, Jateng Bershalawat tetap bisa digelar meski di tengah pandemi Covid-19.
"Saya agak kaget, karena suasananya beda. Tapi saya sangat bersyukur karena semua Syekhermania bisa mengikuti. Kangen aku, sampe ngimpi ketemu pak Ganjar. Meski agak beda, tapi dengan cara baru ini, mungkin malam ini lebih banyak Syekhermania yang bershalawat daripada tatap muka. Semuanya bisa bengok-bengok di rumah masing-masing. Daripada bengok-bengok ora karuan, mending selawatan," katanya.
Habib Syech sangat mengapresiasi langkah Pemprov Jateng yang tetap menggelar kegiatan keagamaan dengan kenormalan baru. Mudah-mudahan, kegiatan ini bisa menjadi contoh dalam kegiatan-kegiatan lainnya agar kegiatan tetap berjalan, tetapi protokol kesehatan tetap ditaati.
"Dengan selawat ini, mudah-mudahan bisa menyelamatkan bangsa kita dan semua umat manusia. Semoga virus Corona segera diangkat dan kita hidup kembali normal," imbuhnya.
Tak lupa, Habib Syech juga mengingatkan pada semua masyarakat untuk selalu menjaga protokol kesehatan. Bahkan, ia mengatakan bahwa menjaga protokol kesehatan adalah kewajiban.
"Jaga protokol kesehatan itu wajib, karena saat ini masih wabah. Semua juga harus bisa menahan diri untuk kebaikan bersama. Kalau kita bisa menahan diri sebentar saja, insyaalah virus ini akan menyingkir," tutupnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa ini adalah ikhtiar bagaimana acara keagamaan bisa tetap berjalan, tapi dengan protokol kesehatan. Sebab selain imun, kegiatan-kegiatan yang meningkatkan iman juga perlu didorong.
"Jateng Bershalawat ini lama tidak berjalan, kami coba hidupkan lagi. Ini yang kedua, yang pertama kemarin bagus, sekarang lebih bagus lagi. Ternyata dengan streaming ini saya mengikuti lebih banyak pengikutnya. Tadi saya lihat ada dari Taiwan, Kuala Lumpur, Hongkong ikut, lalu ada dari luar Jateng semuanya absen, dari Lampung, Cirebon, Surabaya. Masyaallah, artinya semua bisa mengikuti," katanya.
Hal itu membuktikan bahwa ada tanda-tanda yang baik terkait adaptasi kebiasaan baru itu. Dengan kreasi ekosistem baru, kegiatan Jateng Bershalawat tetap berjalan.
"Kalau nanti penerimaannya tinggi, maka frekuensinya akan kami tambah. Dengan harapan, di tengah pandemi ini, bisa buat tiap minggu, bisa berganti-ganti tempatnya misalnya Solo, Rembang, Pekalongan, Bayumas dan lainnya," imbuhnya.
Di tempat-tempat itu, nantinya para Romo Kiai bisa menyampaikan pesan-pesan keagamaan kepada masyarakat. Mereka dapat menyampaikan dari tempatnya masing-masing dan disiarkan melalui live streaming ataupun menggandeng media.
"Sehingga masyarakat bisa mengikuti. Tadi saya lihat, mereka senang sekali. Kangen banget katanya, tadi mereka bisa mengikuti, melu nembang (ikut bernyanyi selawat) bersama," pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia