Pak Haji Bekas Preman Menang Lagi di Pilkada Sukoharjo karena Dicintai

Jumat, 11 Desember 2015 – 19:49 WIB
Bupati Sukoharjo, Jawa Tengah Wardoyo Wijaya dan istrinya, Etty Wardoyo saat menggunakan hak pilihnya pada pilkada lalu. Foto: Radar Solo/JPG

jpnn.com - JAKARTA - PDI Perjuangan melanjutkan kesuksesannya di Kabupaten Sukoharjo pada pemilu legislatif 2014 lalu ke pilkada. Dari hasil pemungutan suara pilkada Sukoharjo pada Rabu (9/12), pasangan calon Wardoyo Wijaya-Purwadi yang diusung partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu bisa menang telak.

Berdasarkan hitung cepat (quick count) versi Kesbanglinmas Sukoharjo, duet yang dikenal dengan sebutan Wardi itu mampu meraup sekitar 85 persen suara. Raihan itu jauh di atas pesaingnya, Nurdin-Anis Mundhakir yang diusung koalisi PAN, PKB dan Partai Demokrat.

BACA JUGA: Rendra Kebanjiran Tamu dan Ucapan

Sebagaimana diberitakan JawaPos.Com, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto mengatakan, tingkat kemenangan Wardoyo-Purwadi itu cukup mengagetkan. Namun, politikus yang lebih akrab disapa dengan panggilan Mas Pacul itu mengakui bahwa Wardoyo memang merupakan sosok yang dicintai rakyat.

“Dia mantan preman jalanan yang sekarang sudah jadi haji. Tapi sekarang bisa dicintai rakyatnya,” kata Pacul, Jumat (11/12).

BACA JUGA: Gara-gara Susunan Kepengurusan, Djan Faridz Diprotes Loyalis

Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto. Foto: dokumen JPNN.Com

BACA JUGA: Ini Serius! PDIP Temukan Anggota TNI Terlibat Politik Praktis di Pilkada Kepri

Ia menegaskan, Wardoyo bukanlah tipe orang yang suka pencitraan untuk mendapat simpati masyarakat. Sebab, kata Pacul, selama ini Wardoyo memang bisa menunjukkan kiprah nyata.

“Pak Wardoyo lebih memprioritaskan program daripada pencitraan. Gaya bicaranya gak dibuat ilmiah, yang masuk akal saja. Tapi dia bisa ngayomi (memberi perlindungan, red) dan ngayemi (membuat orang lain merasa tenteram,” tutur Pacul.

Sementara Wardoyo tak mau besar kepala meski menang besar. Calon incumbent itu menyebut kemenangannya berarti kinerjanya selama 5 tahun ini bisa diterima masyarakat Sukoharjo.

“Masyarakat ikhlas mencoblos tanpa pamrih. Mereka hanya menginginkan Sukoharjo lebih baik,” ujarnya melalui layanan pesan singkat, Jumat (11/12).

Ia menegaskan, kemenangannya juga buah dari gotong royong semua pihak di Sukoharjo. “Ini kemenangan rakyat dan ulama Sukoharjo,” sambungnya.

Ketua DPC PDIP Sukahorjo itu bahkan menjamin kemenangannya bersih dari praktik kotor. Ia menegaskan, tak ada politik uang untuk membuatnya menang mutlak.

“Saya hanyalah anak petani. Saya bersyukur diberi amanah memimpin Sukoharjo kembali. Tidak ada money politics,” tegasnya.

Lebih lanjut Wardoyo mengatakan, kepercayaan dari rakyat Sukoharjo sekaligus memacunya untuk bekerja lebih baik lagi. Ia ingin memperbaiki program-program pro-rakyat yang sudah dilakukan selama kepemimpinannya. Misalnya. pendidikan gratis bagi siswa SD hingga SLTA. “Benar-benar bebas biaya operasional pendidikan,” ucapnya.

Selama kepemimpinannya, Pemkab Sukoharjo juga memberi santunan kematian sebesar Rp 3 juta bagi warga kurang mampu. “Selama hampir lima tahun, sudah hampir Rp 40 miliar dialokasikan untuk kebijakan ini,” bebernya.  

Wardoyo juga akan melanjutkan kebijakannya soal penyediaan modal bagi penyandang disabilitas. “Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan peduli,” tegas politikus yang mengaku sangat mengagumi Bung Karno itu sehingga pernah menamai sebuah pasar di Sukoharjo dengan nama sang Proklamator RI tersebut.(ara/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Penyebab Tingkat Partisipasi Pemilih Pilkada Jeblok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler