jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo akan melakukan panen raya jagung di areal Perhutanan Sosial di Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Di sana, Pak Jokowi akan memberikan Surat Keputusan Perhutanan Sosial kepada masyarakat untuk pemerataan ekonomi.
Menurut rencana pada Jumat (9/3, Presiden Jokowi akan berada langsung di tengah kelompok tani hutan dan masyarakat beberapa Kabupaten Provinsi Jawa Timur, yang dikonsentrasikan di Tuban.
BACA JUGA: Apa Itu Pengembangan Bisnis Perhutanan Sosial? Klik di Sini
Pemberian hak akses kelola ini merupakan putaran kedua dari rangkaian safari Perhutanan Sosial Presiden Joko Widodo. Pada putaran pertama di bulan November 2017 lalu, Presiden RI telah menyerahkan izin pemanfaatan hutan melalui surat keputusan (SK) Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS) serta SK Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (Kulin KK) seluas 10.162 ha bagi 5.915 KK untuk wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Saat itu, Joko Widodo menyatakan bahwa pemberian izin pemanfaatan hutan Perhutanan Sosial ini akan terus dilakukan sampai 2019, untuk memberikan status hukum yang jelas bagi masyarakat terhadap lahan.
BACA JUGA: KLHK Revitalisasi Ekosistem Tesso Nilo Berbasis Masyarakat
Dengan adanya SK ini, masyarakat dapat menggarap lahan tersebut selama 35 tahun dan akan dilakukan monitoring secara berkala.
“Seluruh Indonesia sampai 2019, kita akan menyerahkan seluas 4,3 juta ha. Ini akan terus kita lakukan. Kita semua harus kerja keras agar bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat,” ucap Jokowi.
BACA JUGA: Manggala Agni Padamkan Beberapa Titik Karhutla di Riau
Terkait rencana pemberian hak akses kelola oleh Presiden Joko Widodo kepada kelompok tani hutan dari Blitar, Malang dan Bojonegoro, Wakil Bupati Tuban, Nurnahar menyatakan Kabupaten Tuban sangat mendukung penuh acara ini. “Kami akan menjadi tuan rumah yang baik bagi sekitar ±4.000 petani yang akan hadir di Tuban,” ucapnya, Rabu (6/38).
Nurnahar menyampaikan bahwa potensi Perhutanan Sosial di Tuban sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, di mana ada empat Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Perum Perhutani di Tuban yang areal kerjanya bisa dikelola bersama masyarakat dengan pola tumpang sari salah satunya dengan tanaman jagung.
Dia menambahkan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tuban Murtaji, bahwa hasil pertanian jagung di Tuban adalah tertinggi di Jawa Timur, dengan menggunakan pola tumpang sari, tanam sisip dan panen kering.
Dalam satu hektare bisa menghasilkan 4,5 ton jagung. Selain itu, tanaman kayu keras bisa tumbuh baik beriringan dengan tanaman semusim.
Seluruh Indonesia kawasan perhutanan sosial direncanakan 12,7 juta hektar, dan sampai dengan tahun 2019 akan diserahkan seluas 4,38 juta hektare.
“Pencapaian realisasi penyiapan areal perhutanan sosial seluas 4,38 juta hektar sangat tergantung antara lain kepada kecepatan masyarakat mengakses rencana lokasi, kesiapan kelompok tani hutan dan pendampingan yang ada di wilayah,” ujar Bambang Supriyanto, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, KLHK. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 1 Paus Sperma Diselamatkan dengan Dramatis di Situbondo
Redaktur : Tim Redaksi