Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Seharusnya Mengingatkan Anak Masing-Masing

Kamis, 19 Desember 2019 – 21:00 WIB
Presiden Jokowi bersama Wapres KH Ma'ruf Amin saat memimpin rapat terbatas penciptaan lapangan kerja, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/11). Foto: BPMI Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe menilai, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin harusnya mengingatkan putra-putri mereka menahan diri untuk tidak mencalonkan diri di pemilihan kepala daerah, hingga masa jabatan keduanya berakhir 2024 mendatang.

Ramses mengutarakan pandangannya menyusul rencana putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming maju di Pilkada Solo‎ 2020. Sementara menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Medan, Sumatera Utara dan putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah disebut bakal bertarung di Pilkada Tangerang Selatan, Banten.

BACA JUGA: KPK Khawatir Banyak Pengusaha Nakal Berlindung di Balik Kebijakan Jokowi

"Meski tidak dilarang, tetapi Jokowi harusnya mengingatkan agar keinginan mereka ditahan dulu sebelum selesai masa jabatan presiden dan wakil presiden," ujar Ramses kepada jpnn.com, Kamis (19/12).

Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API) ini lebih lanjut mengatakan, Jokowi dan Amin perlu mengingatkan putra-putri mereka, agar publik tidak salah menafsirkan.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Jajal Jalan Perbatasan dengan Motor Custom

"Saya kira langkah mengingatkan putra putri mereka sangat penting, agar publik tidak memberikan penafsiran negatif terhadap Jokowi dan Ma'aruf Amien," ucapnya.

Meski demikian, dosen di Universitas Mercu Buana ini membenarkan, tak ada undang-undang yang melarang rencana Gibran, Bobby dan Siti Nur Azizah maju di Pilkada 2020.

BACA JUGA: Lima Pimpinan KPK Bikin Surat Buat Jokowi

"Jadi, anak presiden dan wakil presiden juga memiliki hak politik yang sama dengan warga negara lain untuk masuk arena politik, apalagi MK telah memberikan ruang terjadinya politik dinasti," katanya.

Ramses juga menyebut, rencana putra putri Jokowi-Amin maju di pilkada merupakan fenomena langka yang cukup mencuri perhatian publik. Tidak heran jika kemudian muncul persepsi saat ini kembali berkembang politik oligarki di Indonesia.

"Bisa jadi ini merupakan bentuk politik oligarki yang sedang dibangun. Bobby dan Gibran menggunakan kesempatan ini untuk terjun ke politik dan mereka dadakan menjadi anggota partai," pungkas Ramses.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler