jpnn.com, JAKARTA - Analis Geopolitik Hendrajit menuturkan bahwa Erick Thohir adalah satu-satunya kandidat menteri yang disebut-sebut akan membawa kepentingan kelompok pebisnis di tengah hegemoni partai pendukung pemerintah.
Menurut Hendrajit, keberadaan Erick ini memang ibarat persaingan politik antara kelompok oligarki (parpol pendukung) melawan kelompok di luar parpol yang membawa kepentingan-kepentingan bisnis, setelah gagalnya Sandiaga Uno dalam pertarungan Pilpres.
“Erick Thohir dan Sandiaga Uno sebenarnya sama saja, karena sama-sama Astra Connections. Kelompok interest Group ini sebenarnya tidak komitmen dengan kekuasaan. Karena bagi mereka, kepentingan bisnis yang utama,” kata dia di Jakarta.
Hendrajit pun menambahkan kelompok ini bisa saja berbahaya, tetapi bisa juga tidak. Semuanya tergantung dari cara pandang mana posisi itu dilihat.
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Muhamad Faisal juga berpendapat sama.
Menurutnya, Erick yang memang diketahui memiliki jaringan bisnis yang luas, memang amat rentan dengan konflik kepentingan bisnis pribadi jika menduduki posisi menteri apapun. Termasuk Menteri BUMN.
"Ini akan menuntut untuk memilah antara kepentingan bisnis pribadinya dengan perusahaan BUMN. Jadi sangat rentan (konflik kepentingan pribadi) menurut saya," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, sepanjang dua hari ini Erick Thohir santer disebut sebagai kandidat kuat Menteri BUMN. Posisi itu disebut sejumlah pihak tak sesuai dengan prestasi Erick di dunia pemuda dan keolahragaan. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Jabatan Apa yang Tepat untuk Erick Thohir di Kabinet Kerja Jilid II?
Redaktur & Reporter : Natalia