jpnn.com, SURABAYA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa dirinya tak berminat menjadi menteri di kabinet pimpinan Presiden Joko Widodo untuk pemerintahan 2019-2024. Alasannya, politikus asal Yogyakarta itu memilih berfokus mengurus partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.
"Saya passion (bersemangat, red) di partai. Mengajar di partai bertemu pengurusnya itu butuh energi perjuangan sendiri," kata Hasto dalam jumpa pers di kantor DPD PDIP Jawa Timur, Surabaya, Jumat (18/10).
BACA JUGA: Bu Mega Tugaskan Hasto Temui Gus Ali Jelang Pelantikan Presiden
Hasto menegaskan bahwa mengurus PDIP melalui jabatan apa pun di kepengurusan parpol berlambang kepala banteng itu merupakan kehormatan tersendiri baginya. Tokoh kelahiran 1966 yang berulang tahun setiap 7 Juli itu mengaku sudah menyampaikan hal tersebut kepada Megawati.
"Saya sudah menyampaikan ke Ibu Megawati. Ketika ada satu pilihan saya memilih bertugas sebagai sekjen," katanya.
BACA JUGA: Bakal Punya Jatah Terbanyak di Kabinet, PDIP Tak Ingin Ada Menteri Berambisi Maju Pilpres 2024
Selain itu Hasto juga mengukur diri. Menurutnya, jabatan menteri tidak pas baginya.
“Masih banyak yang lebih hebat dan pas daripada saya. Saya minta izin ke Ibu Megawati bahwa tugas sekjen perlu totalitas yang tidak mungkin dirangkap. Kita ini manusia itu biasa, bukan manusia super," paparnya.
Karena itu Hasto meyakini Presiden Jokowi tak akan menunjuknya menjadi menteri. Menurutnya, Presiden Ketujuh RI itu tidak akan sembarangan memilih figur sebagai menteri.
“Enggak mungkin presiden menunjuk saya. Kalau sekiranya presiden masih menunjuk saya, akan saya sampaikan mohon izin tetap di partai," pungkas mantan sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - KH Ma'ruf Amin itu.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni