Pak Jokowi, Jangan Pilih Figur Anti-Trisakti Jadi Menteri

Selasa, 29 Desember 2015 – 13:41 WIB
Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Relawan pendukung Joko Widodo yang tergabung dalam Seknas Jokowi mengharapkan agar reshuffle kabinet jilid II  tidak dilakukan hanya demi mengakomodir kepentingan politik pihak-pihak tertentu. Sebab, hal yang paling penting dalam reshuffle adalah untuk mewujudkan Trisakti dan Nawacita sebagaimana dicita-citakan presiden yang beken disapa dengan nama Jokowi itu.

Menurut Sekretaris Jenderal Seknas Jokowi, Osmar Tanjung, reshuffle memang menjadi hak prerogatif presiden. Namun, ia wanti-wanti soal pentingnya syarat khusus bagi calon menteri yang akan menjadi pembantu Jokowi di Kabinet Kerja.

BACA JUGA: Posisi Prasetyo Terancam Jika Gagal Usut Papa Minta Saham

“Syarat pertama seorang jadi menteri adalah memahami Trisakti dan Nawacita,” kata Osmar melalui layanan pesan singkat, Seasa (29/12).

Menurutnya, Trisakti merupakan landasan ideologis yang harus dipahami agar menteri yang ditunjuk bisa mewujudkan Nawacita. Sebab, katanya, dasar Nawacita adalah mengutamakan kepentingan rakyat.

BACA JUGA: Jokowi: Kobarkan Semangat Lawan Korupsi

Sedangkan syarat kedua bagi calon menteri adalah bebas dari konflik kepentingan. Hal itu penting untuk menghindari KKN atau korupsi, kolusi dan nepotisme.

Adapun syarat ketiga adalah leadership. “Leadership yang kuat berarti akan menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dengan integritas yang tinggi. Contoh terbaik untuk hal ini ada dalam keteladanan Jokowi sendiri. Ketika  dia berkuasa, semua unsur KKN diminimalisir sebesar dan sekuat mungkin,” katanya.

BACA JUGA: STOP PRESS! Prasetyo Siap Dicopot jadi Jaksa Agung

Sedangkan syarat terakhir yang tak kalah penting adalah keberanian untuk mengambil keputusan. Menurut Osmar, dalam setahun terakhir ini ternyata banyak menteri  yang melemparkan tanggung jawabnya ke presiden.

“Padahal sebagai pembantu presiden, seorang menteri selayaknya mengurangi beban kerja dan tugas pokok presiden. Artinya, menteri dengan kinerja jelek sebaiknya tahu diri dan mundur saja,” katanya.

Osmar menambahkan, masih tersisa waktu kurang dari 4 tahun bagi pemerintahan Jokowi untuk memperbaiki keadaan. Salah satunya dengan menggenjor pembangunan dan program prorakyat. “Jadi jangan sampai ada menteri yang anti-Trisakti dan malah menjadi pembegal Nawacita,” pungkasnya.(ara/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Pesan Jokowi Kepada Pimpinan KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler