Pak Jokowi Sebut Ancaman Covid-19 Belum Usai sampai Rakyat Divaksin

Selasa, 11 Agustus 2020 – 17:10 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan arahan di Posko Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Barat di markas Kodam III/Siliwangi, Selasa (11/8). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, BANDUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pandemi Covid-19 dan efeknya masih belum selesai. Menurutnya, ancaman Covid-19 berakhir jika seluruh rakyat Indonesia sudah divaksin.

"Sekali lagi, ancaman Covid-19 ini belum selesai sampai nanti yang namanya vaksin itu bisa divaksinasikan kepada seluruh rakyat di Tanah Air ini," ujar Jokowi saat menyampaikan arahan di Posko Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Barat di Markas Kodam III/Siliwangi, Bandung, Selasa (11/8).

BACA JUGA: Presiden Jokowi Kunjungi Bandung, Dalam Rombongan Ada Erick Thohir

Hingga saat ini Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia. Penyakit akibat virus corona jenis baru itu juga menyebabkan hampir 750 ribu jiwa melayang.

Di Indonesia saja, Covid-19 telah menjangkiti  lebih dari 128 ribu orang. Dari jumlah itu sudah 5.824 orang meninggal dunia, sedangkan 83.710 lainnya dinyatakan sembuh.

BACA JUGA: Jokowi Saksikan Penyuntikan Perdana Uji Klinis Vaksin COVID-19

Oleh karena itu Jokowi kembali menegaskan beberapa upaya untuk mengendalikan pandemi Covid-19. Salah satunya strateginya adalah intervensi berbasis lokal.

Menurutnya, penanganan dalam cakupan wilayah yang kecil memegang peranan yang paling penting. Langkah itu bisa melalui penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tingkat desa.

BACA JUGA: Vaksin Bandung

"PSBB tingkat desa, tingkat kampung, saya kira melokalisasi Covid-19 di dalam scope kecil ini akan lebih memudahkan kita dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di lapangan. Sehingga satu sisi tidak akan mengganggu wilayah yang besar, di sisi yang lainnya juga dari sisi ekonomi kita tidak terganggu banyak," jelasnya.

Di samping itu, Jokowi juga berharap kepada TNI dan Polri di daerah turut membantu upaya menegakkan disiplin menerapkan protokol kesehatan di masyarakat. Secara khusus, Presiden Ketujuh RI itu menekankan pentingnya penggunaan masker.

"Utama urusan masker ini, di samping tentu saja yang berkaitan dengan jaga jarak, cuci tangan, tidak berada dalam kerumunan jumlah banyak, tetapi masker menjadi kunci. Seperti tadi disampaikan oleh Pak Gubernur (Ridwan Kamil, red), pilih lockdown atau pilih masker, pilih PSBB atau pilih masker. Kita pilih pakai masker," imbuhnya.

Terkait penggunaan masker tersebut, Jokowi ingin dalam dua pekan ini ada kampanye secara masif. Untuk itu, mantan gubernur DKI itu mengatakan bahwa permintaan akan masker bisa disampaikan secara langsung kepada komite dan satgas penanganan Covid-19.

"Jadi tolong permintaan untuk masker disampaikan kepada Ketua Komite, Ketua Satgas, sehingga benar-benar urusan yang berkaitan dengan masker ini bisa kita selesaikan. Karena ini akan menyelesaikan banyak hal yang berkaitan dengan Covid-19," tegasnya.

Jokowi pada kesempatan tersebut juga kembali mengingatkan pentingnya daerah melakukan sejumlah tahapan sebelum membuka sebuah wilayah. Ketiga tahapan tersebut adalah prakondisi, penentuan waktu, serta prioritas sektor yang harus dilewati.

"Tidak semuanya langsung dibuka, tahapan-tahapan mesti dilakukan. Sektor yang risikonya rendah itu didahulukan, sektor yang risikonya tinggi tolong direm, untuk diberikan di bagian belakang saja," tandasnya.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut antara lain Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (tan/jpnn)

 

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler