jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Said Abdullah memberi lampu hijau terkait keinginan Presiden Joko Widodo berkomunikasi dengan legislatif untuk mempercepat pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Redenominasi Rupiah.
Dia meyakini penyederhanaan mata uang rupiah sebagai langkah positif menopang penguatan ekonomi dan keuangan bangsa saat ini. Hanya saja dia juga meminta pembahasannya harus komprehensif dengan melibatkan seluruh stakeholder agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat ketika diimplementasikan.
BACA JUGA: Yakin, Uang Baru gak Akan Bisa Dipalsukan
"Pembahasannya harus hati-hati. Jangan sampai menimbulkan kegaduhan karena masyarakat kaget dan trauma akibat asumsi yang bukan-bukan soal redenominasi," kata Said di Jakarta, Senin (19/12).
Politikus PDI Perjuangan ini juga berpandangan bahwa implementasi redenominasi rupiah akan lebih mudah. Apalagi Bank Indonesia (BI) sudah banyak melakukan bilateral currency swap arrangement (BCSA) atau perjanjian kerja sama bilateral dengan berbagai negara. Antara lain dengan Bank Sentral China, Korea Selatan, dan Jepang.
BACA JUGA: Peluncuran Uang Baru, Dirut BRI: Sangat Bermanfaat
Karena itu, dia mengapresiasi keinginan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, yang meminta dukungan kepada Presiden Jokowi agar pembahasan RUU ini bisa dipercepat. Bahkan, presiden merespons positif dan akan melakukan komunikasi dengan DPR.
"DPR, khususnya Komisi XI siap mempercepat proses penyelesaian pembahasan RUU tersebut,” ujar politikus asal Jawa Timur ini menanggapi keinginan pemerintah.
BACA JUGA: Gandeng Bank BUMN, KAI Terbitkan Kartu Pembayaran Railpay
Said menambahkan, redenominasi penting mengingat nilai tukar rupiah rentan berfluktuatif. Di sisi lain, mata uang nasional ini dianggap tak kompetitif dibandingkan dengan mata uang negara-negara lain. Sehingga, rupiah mudah dikalahkan oleh kekuatan mata uang negara lain.
Tak jarang, ujar Said, rupiah kerap kali dimanfaatkan oleh para spekulan untuk melaksanakan transaksi carry trade (strategi trading dengan memanfaatkan danya bunga premium). "Untuk itu, saya kira, penyederhanaan mata uang rupiah ini penting," pungkasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Central Park Mall Kembali Raih Penghargaan Internasional Lingkungan Hijau
Redaktur : Tim Redaksi