Pak Polisi Bingung: Aksi Bela Tauhid Maunya Apa sih?

Kamis, 01 November 2018 – 08:28 WIB
Aksi Bela Tauhid di depan kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (26/10). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) dan unsur lainnya berencana menggelar Aksi Bela Tauhid 211 pada 2 November 2018. Aksi itu menyikapi adanya pembakaran bendera tauhid di Garut, Jawa Barat nenerapa waktu lalu.

Terkait adanya aksi itu, Mabes Polri meminta semua pihak bisa menahan diri. Apalagi kasus itu kini sudah diproses oleh Polda Jawa Barat.

BACA JUGA: Siapkan Aksi Bela Tauhid demi Tuntut NU & Banser Minta Maaf

“Tuntutannya apa? Kalau penegakan hukum, baik yang bawa bendera maupun yang bakar bendera, kan sama-sama sudah diproses hukum. Jadi apa lagi tuntutannya?” kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, Rabu (31/10).

Diketahui Polda Jabar telah menjadikan Uus Sukmana sebagai tersangka karena membawa bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

BACA JUGA: Polisi Siap Amankan Aksi Bela Tauhid 211 di Depan Istana

Setelah dilakukan pengembangan, polisi juga menetapkan dua oknum Banser sebagai tersangka. Mereka adalah F dan M.

Mereka bertiga dijerat Pasal 174 KUHP. Bunyinya: Barang siapa dengan sengaja mengganggu rapat umum yang tidak terlarang, dengan mengadakan huru hara, atau membuat gaduh, dihukum penjara selama lamanya tiga minggu atau denda sebanyak banyaknya Rp 900. (cuy/jpnn)

BACA JUGA:  Isu Bendera Tauhid Tidak Seperti Pilgub DKI

BACA ARTIKEL LAINNYA... Please, Beri Kesempatan Polri Usut Pembakaran Bendera Tauhid


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler