Pak Wiranto Anggap Aksi Bela Tauhid Hanya Buang Energi

Kamis, 01 November 2018 – 19:01 WIB
Menkopolhukam Wiranto di Istana Negara. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menilai unjuk rasa bertitel Aksi Bela Tauhid yang akan digelar besok (2/11) tak relevan dan hanya membuang energi. Alasannya, kasus pembakaran bendera bertuliskan tauhid yang dipersoalkan sudah ditangani secara hukum oleh Polri.

"Kami melihat kegiatan demontrasi itu selain menghabiskan tenaga, dalam konteks ini tidak relevan lagi," ujar Wiranto usai memimpin rapat koordinasi terbatas di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (1/11).

BACA JUGA: Polisi Kerahkan Puluhan Ribu Personel Amankan Aksi 211 Besok

Menurut Wiranto, saat ini Indonesia sedang dalam kondisi berduka. Antara lain bencana alam yang terjadi secara beruntun, hingga kecelakaan pesawat Lion Air JT610.

Wiranto menambahkan, para tokoh agama dalam berbagai forum sudah menegaskan bahwa masalah pembakaran bendera di Garut diselesaikan dengan musyawarah. Terutama agar penyelesaian itu mengedepankan persaudaraan dan tabayun.

BACA JUGA: Siapkan Aksi Bela Tauhid demi Tuntut NU & Banser Minta Maaf

"Para tokoh agama, pimpinan ulama dalam berbagai forum sudah mengajak masalah ini dengan mengedepankan musyawarah, ukhuwah islamiah, wathaniyah dan semangat tabayun," imbuh Wiranto.

Meski demikian, mantan Panglima ABRI itu tetap mempersilakan pihak-pihak yang mau ikut Aksi Bela Tauhid. Hanya saja, katanya, aksi itu harus tetap tetap tertib dan tidak disertai aksi anarkistis.

BACA JUGA: Polisi Siap Amankan Aksi Bela Tauhid 211 di Depan Istana

"Demontrasi sah-sah saja asal tertib dengan jumlah memadai, tidak mengganggu masyarakat lain. Tidak mengganggu lalu lintas, tidak membuat orang ketakutan, tidak mengganggu ekonomi," pungkas Wiranto.(sat/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Bantah Ada Penurunan Bendera Merah Putih di DPRD


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler