Pak Wiranto Ingin Seluruh Anggota Saracen Disikat Habis

Minggu, 27 Agustus 2017 – 00:00 WIB
Wiranto. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, SOLO - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto meminta jajaran Polri untuk menindak tegas para anggota sindikat Saracen. Pasalnya, aksi sindikat produsen hoaks dan ujaran kebencian itu sudah di luar ambang batas kewajaran dan bisa membahayakan keamanan nasional.

“Kami masih menunggu proses hukum selanjutnya dari Polri setelah pelaku Saracen berhasil ditangkap. Semua orang yang terlibat kasus ini harus disikat habis,” tuturnya usai menjadi pembicara di agenda rembug nasional di Solo, Sabtu (26/8).

BACA JUGA: DPR Desak Pemerintah Terbitkan PP Turunan UU ITE

Mantan Panglima ABRI itu menambahkan, anggota Saracen sebagai warga negara seharusnya tindak melakukan hal negatif dengan menyebarkan konten bernuansa SARA dan ujaran kebencian. Terlebih, hal disebarkan luas melalui media sosial.

Wiranto menambahkan, para pelaku Saracen memang warga negara Indonesia. Namun, mereka tetapi Tidak melakukan bela bangsa sama sekali. Bahkan, sindikat itu justrumembuat keamanan negara terancam.

BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Desak Polri Segera Ungkap Cukong Saracen

Sebelumnya Direktorat Siber Bareskrim Polri menggulung tiga orang sindikat Saracen di lokasi berbeda. Ketiganya adalah JAS, SRN dan MFT.

JAS selaku pimpinan Saracen ditangkap di Pekanbaru. Selanjutnya SRN dibekuk di Cianjur, sedangkan MFT diringkus di Koja, Jakarta Utara.

BACA JUGA: Motif Saracen Jadi Polemik, Ekonomi atau Politik?

Sindikat itu bekerja secara profesional. Berdasar temuan Bareskrim Polri, Saracen menyodorkan proposal ke calon klien agar menggunakan jasa mereka.

Proposal itu juga sudah lengkap dengan rancangan biaya yang kisarannya antara Rp 70 juta hingga Rp 100 juta. Jika klien sepakat, maka Saracen akan membuat hoaks dan meme-meme bermuatan ujaran kebencian untuk diviralkan.(rs/atn/bay/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Saracen, Facebook juga Diminta Bertanggung Jawab


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler