jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyebut hoaks berpotensi mengganggu jalannya Pemilu 2019. Sebab, tujuan penyebaran hoaks adalah menakut-nakuti pemilih agar tidak datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
"Jelang pemilu masih ada money politics, masih ada terorisme, radikalisme, kemudian hoaks yang mengajak masyarakat untuk tidak datang ke TPS dengan alasan enggak aman dan sebagainya. Ini yang patut diwaspadai," kata Wiranto saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Kewaspadaan Nasional dalam rangka penyelenggaraan Pemilu 2019 di Jakarta Pusat, Rabu (27/3).
BACA JUGA: Respons Kiai Maruf soal Prabowo Manfaatkan Jeda saat Azan untuk Minum Kopi
Mantan Panglima ABRI itu menambahkan, hoaks tak hanya berpotensi menggangu pemilu. Sebab, hoaks juga menganggu jalannya demokrasi.
Baca juga:
BACA JUGA: Forum Kerukunan Umat Beragama Sudah Ada di 34 Provinsi
Wiranto Beber Alasan di Balik Wacana Penggunaan UU Antiterorisme untuk Pelaku Hoaks
Fadli Zon Tuding Pak Wiranto Superngawur, Ini Sebabnya
BACA JUGA: Jelang Pemilu 2019, Mendagri Tjahjo Kumolo Sampaikan 9 Hal Penting
Wiranto mencontohkan tentang hoaks yang menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, banyak rakyat yang terpengaruh hoaks tentang Jokowi jika terpilih lagi Presiden RI 2019-2024 bakal melarang azan.
"Memangnya Jokowi dewa melarang-larang? Fitnah itu. Ada saudara kita yang terpengaruh, itu yang membuat enggak aman. Kita wajib melawan," ungkap Wiranto.
Mantan menteri pertahanan dan keamanan itu menegaskan, dirinya tidak sedang dalam kampanye membela Jokowi yang menjadi korban hoaks. Hanya saja, ketua umum pertama Partai Hanura itu menginginkan proses pemilu berjalan damai tanpa hoaks.
"Pemilu bukan arena kita untuk pecah belah, menghujat, dan memfitnah, apalagi saling menjatuhkan. Pemilu hanya kewajiban konstitusional lima tahun sekali," pungkas dia.(mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maruf Amin Hentikan Pidato di Wonosobo saat Azan Berkumandang
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan