Pakai Teknologi Canggih, Operasi Katarak Tidak Menakutkan Lagi

Jumat, 13 Desember 2019 – 18:37 WIB
dr Rien Widyasari SpM (kiri) dan dr Yuni Astuti, MARS. Foto: Mesya/JPNn.com

jpnn.com, JAKARTA - Katarak masih menjadi penyebab kebutaan nomor satu di Indonesia. Tercatat 60 persen kebutaan disebabkan oleh katarak. Karatak paling banyak dialami oleh usia di atas 50 tahun. Namun, katarak bisa juga menyerang anak-anak.

"Katarak ini adalah penyakit yang tidak bisa dihindari. Sering bertambahnya usia, katarak akan mendekati kita. Bisa juga karena gaya hidup, misalnya masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir pantai lebih rentan kena katarak karena terpapar sinar matahari," kata dr Rien Widyasari SpM, dokter spesialis mata dalam media gathering memeringati ulang tahun Klinik Mata Nusantara (KMN) EyeCare ke-15, belum lama ini.

BACA JUGA: Bahaya Asap, Mulai Katarak Hingga Sakit Paru-paru

Katarak merupakan kondisi kekeruhan lensa pada mata yang memengaruhi penglihatan. Biasanya disebabkan oleh faktor penuaan dan sangat umum terjadi pada orang tua. Katarak bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata.

Katarak tidak menyebar dari satu mata ke mata lain. Seiring dengan bertambahnya usia, protein yang membentuk lensa mata mengumpul dan mengaburkan area lensa hingga membuat seseorang sulit untuk melihat.

BACA JUGA: Kebanyakan Tetes Mata Picu Katarak

Beberapa gejala katarak berupa; warna yang dilihat oleh mata tampak pudar, merasa silau ketika melihat sumber cahaya seperti matahari atau lampu dan muncul lingkaran cahaya. Kemudian, penglihatan malam yang buruk, penglihatan ganda atau banyak gambar dalam satu mata. Gejala ini akan semakin terasa jelas ketika katarak semakin matang.

Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Indonesia, diperkirakan setiap tahun kasus buta katarak bertambah sebesar 0,1 persen dari jumlah penduduk atau kira – kira 250.000 orang per tahun. Oleh karena itu untuk mengangkat katarak pada mata, pasien dapat melakukan operasi katarak.

BACA JUGA: Gegara Ini, Widyawati Nyaris Buta

Selain disebabkan usia, katarak juga menurut Dokter Rien, bisa disebabkan oleh trauma mata, efek samping obat oral maupun tetes, minus tinggi (di atas 6), kongenital (bawaan bayi lahir).

"Bayi dapat mengalami katarak bawaan lahir atau katarak kongenital. Katarak kongenital pada bayi terjadi ketika lensa mata terhalang oleh noda semacam kabut. Hal ini kemudian menghalangi cahaya yang masuk ke mata. Tidak sekadar mengganggu penglihatan, katarak dapat menyebabkan kebutaan," tutur Dokter Rein, spesialis mata di KMN EyeCare.

Sampai saat ini belum ada pengobatan katarak yang efektif kecuali operasi. Kapan dilakukan tergantung kebutuhan pasien dan pemeriksaan dokter.

Operasi bisa dilakukan grade 1-5. Lebih mudah melakukan operasi grade 3 ketimbang 5 yang sudah matang. Katarak yang terlau matang (grade 5), akan merangsang peradangan.

"Bila seseorang menderita katarak, tindakan satu-satunya untuk menanggulanginya adalah operasi. Itu saja satu-satunya solusi. Obat ataupun vitamin apapun tidak akan membantu,” ujarnya.

Fakta inilah menurut Dokter Rein yang perlu diluruskan kepada masyarakat. Jadi, meski takut, operasi katarak merupakan tindakan yang tidak dapat dihindari oleh para penderita penyakit mata ini.

Kecanggihan Operasi Katarak

Operasi katarak sebenarnya sudah tidak seperti dulu lagi dan tidak perlu ditakuti. Artis senior kondang Widyawati pernah menceritakan pengalamannya operasi katarak di KMN EyeCare. Istri dari mendiang Sophan Sophiaan ini menjalani operasi katarak sebanyak dua kali dalam kurang lebih dua minggu. Pertama pada mata kanan dan disusul operasi mata kiri.

Kepentingan dilakukan operasi yaitu rehabilitasi tajam penglihatan, mencegah kerusakan lanjut atau efek samping katarak pada mata.

Dokter Rien menjelaskan, operasi katarak memang tidak bisa dilakukan pada kedua mata secara bersamaan. Mata pertama yang dioperasi harus menunjukkan hasil yang baik dulu. Kemudian mata kedua bisa dioperasi. Karenanya, operasi kedua mata dapat dijalankan dengan lebih aman.

Metode operasi terpilih untuk katarak adalah fakoemulsifikasi, yang dilakukan pada lebih dari 95% operasi katarak di KMN EyeCare. Dalam fakoemulsifikasi, katarak dipecah menjadi partikel-partikel kecil dan kemudian disedot keluar dari mata. Teknologi fakoemulsifikasi telah mengalami banyak kemajuan untuk memberikan hasil yang lebih baik.

"Alat fakoemulsifikasi terbaru yang dimiliki KMN yaitu Centurion dari Alcon Laboratories. Hanya membutuhkan sayatan kecil berukuran 2,2 mm. Sayatan kecil itu dapat sembuh dengan sendirinya sehingga tidak membutuhkan jahitan setelah operasi. Centurion juga terkenal akan profil keamanannya yang baik, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya komplikasi saat operasi katarak maupun setelahnya," beber Dokter Rien.

Tidak hanya itu, prosedur keamanan operasi katarak bahkan sudah seharusnya dipastikan dari sebelum pasien masuk ke ruang operasi. Direktur RS Khusus Mata Nusantara dr Yuni Astuti, MARS menjelaskan, di KMN EyeCare, setiap pasien katarak diharuskan untuk menjalani sederetan pemeriksaan komprehensif sebelum menjalani operasi.

Selama proses operasi, keadaan umum pasien dipantau oleh dokter spesialis anestesi, sehingga pasien akan selalu merasa nyaman saat proses operasi berjalan. Selain tentunya keselamatan pasien akan lebih terjaga.

Selain pemeriksaan komprehensif di awal, KMN EyeCare juga didukung dengan teknologi canggih. Operasi katarak di KMN EyeCare menggunakan metode fakoemulsifikasi dengan alat mutakhir bernama Centurion keluaran Alcon Laboratories dari Amerika Serikat. Dalam operasi Katarak yang menggunakan alat ini, sayatan yang dibuat jadi teramat kecil. Sehingga proses penyembuhan pasien lebih aman dan cepat.

KMN EyeCare hanya menggunakan lensa tanam berkualitas tinggi untuk menggantikan lensa yang mengeruh (Katarak) yang “diambil”. Lensa tanam yang digunakan di KMN EyeCare adalah produk dari Alcon, USA yang tentunya akan memberikan kualitas penglihatan yang baik setelah operasi. Lensa tanam ini dilengkapi dengan perlindungan terhadap sinar ultra violet.

Itulah yang dirasakan para pasien dalam menjalani operasi katarak di KMN EyeCare. Banyak public figure mengakui bahwa pelayanan KMN EyeCare dari awal datang hingga pascaoperasi sangat-sangat memuaskan.

Operasi katarak yang dijalani pun tidak berlangsung lama dan sangat nyaman karena tidak ada suntikan di mata, tidak ada jahitan dan mata tidak perlu ditutup setelah operasi. Bahkan, dapat langsung pulang ke rumah di hari yang sama. Semuanya karena didukung oleh tenaga ahli yang profesional dan teknologi yang canggih.

Banyak Fasilitas

KMN EyeCare merupakan salah satu jaringan klinik spesialis mata terbesar di Indonesia yang dihadirkan khusus bagi konsumen yang membutuhkan pelayanan kesehatan mata yang nyaman dan terpercaya. Apalagi di dalamnya dilengkapi dengan layanan konsultasi mata terpadu dan fasilitas bedah mata dengan/tanpa rawat inap, didukung oleh tim dokter spesialis mata yang berpengalaman, teknologi diagnostik dan pengobatan terkini.

KMN EyeCare memang memfokuskan pada kualitas layanan berstandar internasional.

“Visi kami adalah menjadi panutan pelayanan kesehatan berstandar internasional dan misinya selalu berupaya berupaya untuk memberikan pengobatan dan pelayanan pasien dengan kualitas terbaik oleh para profesional yang cakap di bidangnya dengan etika yang tinggi," ujar Dokter Yuni.

Sebagai klinik berstandar internasional, KMN EyeCare memberikan fasilitas yang nyaman bagi pasien dan keluarganya seperti ruang tunggu yang nyaman, tempat bermain untuk anak-anak, akses internet dengan kecepatan tinggi, snack bar, berbagai macam minuman baik hangat maupun dingin bahkan ice cream.

Sedangkan untuk pembiayaan, menurut Dokter Yuni, pasien bisa menyicil selama 24 bulan lewat Blibli.com. Cicilan ini dengan bunga nol persen sehingga memudahkan pasien.

"Bagi yang ingin operasi katarak tidak usah pusing dengan biaya. KMN EyeCare sudah bekerja sama dengan Blibli.com yang mitra perbankannya luas. Bisa dicicil tanpa bunga," tandasnya. (esy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler