jpnn.com - JAKARTA – Prestasi membanggakan diraih Tubagus Rohmatullah, mahasiswa jurusan Desain Produk Industri, Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB).
Dia berhasil meraih perunggu pada The 31st China Adolescent Science and Technology Innovation Contest (CASTIC) yang berlangsung 13-19 Agustus 2016 di East China Normal University, Shanghai, China.
BACA JUGA: Dengan Jaringan Baru XL, Kecepatan Download Bisa 21 Mbps
Kontes ini diikuti oleh pelajar usia maksimal 20 tahun dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di dunia.
Tercatat, 14 negara diwakili oleh para penemu muda mereka, yakni India, Swedia, Brasil, Jepang, Jerman, Perancis, China (selaku tuan rumah), Indonesia, Luxemburg, Turki, Rusia, Meksiko, Thailand, dan Denmark, dengan total jumlah peserta sebanyak 59 orang pelajar.
BACA JUGA: Ada Masalah dengan SIM Anda, Silakan Lapor Lewat Aplikasi Ini
Tubagus yang peraih beasiswa Eka Tjipta Foundation membawa karyanya, Magic Ironing.
Sesuai namanya, penemuan ini berupa setrika yang dilengkapi penampung cairan pewangi, yang terintegrasi langsung dengan handle setrika tersebut.
BACA JUGA: Aplikasi Ballr Football Kian Manjakan Penggemar Liga Inggris
Inovasi ini sebenarnya bukan sama sekali baru, karena produk dengan konsep teknis serupa sudah cukup banyak beredar di masyarakat. Namun sisi yang membedakan terdapat pada konsep pemasarannya.
Magic Ironing dikonsepkan sebagai setrika yang terintegrasi dengan cairan pewangi dalam bentuk tabung isu ulang (refill) yang telah dirancang khusus.
"Ide awal Magic Ironing terinspirasi dari pekerjaan rumah yang Ibu saya lakukan, dan yang juga rasakan sebagai anak kos," kata Tubagus.
“Ketika sedang menyetrika pakaian, kami harus menaruh terlebih dahulu setrika, baru bisa menyemprotkan pewangi dan pelembut pakaian. Hanya untuk bertukar alat, dibutuhkan tenaga dan waktu tersendiri, padahal pakaian yang harus disetrika cukup banyak, tidak hanya satu atau dua,” imbuhnya lagi.
Dikatakan, sudah tentu dengan cara itu membikin lelah karena lama menyetrika pakaian.
“Hingga terbentuklah ide untuk menggabungkan kedua alat tersebut menjadi satu untuk mempermudah orang dalam menyetrika pakaian," ungkap Tubagus.
ITSB di Kota Delta Mas. Bekasi, bervisi Eco-Industry Oriented University, didirikan oleh Yayasan Institut Teknologi dan Sains Bandung (Yayasan ITSB) dengan dukungan Institut Teknologi Bandung, Pemerintah Kabupaten Bekasi, dan Sinar Mas.
ITSB merupakan feeder university ITB, dimana mahasiswanya yang berprestasi dan memenuhi syarat dapat ditransfer menjadi mahasiswa ITB dan lulus sebagai sarjana ITB seperti yang tertuang dalam Nota Kesepakatan Bersama No. 143/KO1.1/DN/2010 dan No. 031/ITSB-DN/KS.01/VI/10 tanggal 23 Juni 2010.
ITSB berdiri tahun 2010, saat ini terdiri atas 11 program studi, baik strata satu maupun diploma. (rl/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Google Hidupkan Binatang Purba dalam Konten VR
Redaktur : Tim Redaksi