jpnn.com, JAKARTA - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengatakan varian baru corona B117 mengalami beberapa mutasi.
Salah satu karakteristiknya bisa menginfeksi sel manusia dengan kecepatan tinggi 40-70 persen.
Mutasi melalui gen-gen baru pada virus itu dikhawatirkan memengaruhi diagnosis molekuler. Terutama mengurangi sensitivitas tes PCR.
"Karena ada perubahan di dalam gen dikhawatirkan PCR akan terganggu. Menurun sensitivitas (tes PCR,red) kemudian menyebabkan tidak terdeteksi atau negatif," ujar Prof Amin dalam siaran YouTube BNPB, Jumat (12/3).
Pakar mikrobiologi klinik itu juga menyebut apabila virus telah bermutasi dan berubah strukturnya dikhawatirkan antibodi yang telah terbentuk oleh vaksin Covid-19 tak bisa mengenalinya.
Namun, berdasarkan penelitian, vaksin Covid-19 masih efektif untuk mencegah penularan virus corona varian B117 itu.
"Vaksin yang saat ini beredar juga masih cukup efektif," ujarnya. (mcr12/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Arry Saputra