Pakar Pendidikan Finlandia Berbagi Ilmu di Banyuwangi

Dream School Bukan Sekadar Kegiatan Mengajar

Rabu, 22 Maret 2017 – 09:53 WIB
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berbincang dengan pakar pendidikan dari Finlandia, Allan Schneitz. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, BANYUWANGI - Pencetus ide Dream School asal Finlandia, Allan Schneitz berbagi pengalaman dengan ratusan kepala sekolah dan guru se-Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (21/3) kemarin.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, selaku tuan rumah, mengatakan pihaknya sengaja mendatangkan pakar pendidikan itu karena ingin mengetahui model pendidikan yang telah berhasil dikembangkan di Finlandia. Negara yang terletak di Eropa utara itu memang dikenal sebagai salah satu model pendidikan terbaik di dunia.

BACA JUGA: Wonderful Indonesia, Ada Pantai Syariah di Banyuwangi

"Daerah perlu virus positif untuk pengembangan pendidikan. Mr Allan merupakan praktisi pendidikan terbaik dari Finlandia, negara dengan kualitas pendidikan terbaik di dunia. Kami berharap para pendidik Banyuwangi bisa mendapatkan inspirasi baru mengenai cara-cara pendidikan di sekolah," kata Anas saat membuka acara yang dikemas dalam seminar bertajuk "Pembelajaran Kelas Dunia: Pengalaman Dari Finlandia" itu.

Anas mengatakan, meski berada di ujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi ingin memiliki kualitas pendidikan yang lebih bagus dari daerah lain. Semua ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) sebagai komponen vital pembangunan daerah.

BACA JUGA: BTN Tambah Kantor Cabang di Banyuwangi

"Kami mendorong model-model pembelajaran terbaik yang telah sukses dan teruji dengan riset di banyak negara. Tapi dengan tidak meninggalkan sisi religiusitas dan nilai-nilai budaya khas Banyuwangi. Kami berharap lewat seminar ini paradigma pendidikan yang diterapkan guru-guru akan berubah, salah satunya bagaimana membuat para siswa bahagia berada di sekolah. Karena dengan bahagia maka akan bisa memunculkan kreativitas anak," ujar Anas.

Allan Schneitz sendiri adalah tokoh pendidikan terkemuka dunia yang menginisiasi gerakan "dream school", yang menitikberatkan proses pendidikan pada rasa saling percaya antara pelajar, guru, orang tua, dan pemerintah. Konsep dream school telah teruji dan diapresiasi di banyak negara.

BACA JUGA: Yuk ke Pantai Syariah, Hanya Perempuan Boleh Masuk

Allan mengatakan, sejatinya pendidikan harus mampu menyiapkan anak-anak untuk menghadapi masa depannya. Karena tantangan yang datang di masa depan akan berbeda dengan apa yang terjadi saat ini.

"Tujuan pendidikan yang utama adalah menyiapkan bekal bagi anak-anak untuk menghadapi masa depannya. Karena itu perlu bagi para pendidik untuk mendapatkan wawasan apa yang sebenarnya terbaik bagi anak-anak dalam pendidikan di sekolah," kata Allan.

Dia menjelaskan, Finlandia sendiri selama ini dinilai sebagai negara dengan pendidikan terbaik karena konsep pendidikan yang sebenarnya sederhana. Yakni konsep pendidikan yang memberi kesempatan seluas-luasnya bagi anak untuk dapat mengembangkan minat dan bakatnya. Mengedepankan nilai-nilai baik yang membentuk perilaku dan sikap positif.

Finlandia percaya semua anak memiliki keunggulan masing-masing selama diberi kesempatan. "Anak-anak tepat belajar matematika, bahasa sebagai pengetahuan dasar. Tapi kami lebih mengedapankan pendidikan yang menanamkan nilai-nilai pada anak-anak," ujar Allan.

Di Finlandia, kata Allan, pendidikan bukan sekadar kegiatan mengajar, tapi bagaimana membangun kerja sama dengan lingkungan dan orang tua. "Kami mendengarkan masukan dari lingkungan, bekerja sama dengan orang tua, bersama-sama berpikir apa yang anak-anak butuhkan. Sebenarnya sangat simple dan bisa diterapkan dimanapun, termasuk di Indonesia. Sudah banyak dibuktikan di banyak Negara," katanya.

Secara khusus, kata Allan, untuk menghadapi masa depan, ada keterampilan abad 21 yang harus dimiliki anak-anak, yaitu bagaimana menumbuhkan kreativitas, membangun kerja sama dan berkolaborasi, berpikir kritis dan membangun komunikasi. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkab Banyuwangi Ingin Pulau Tabuhan seperti Maladewa


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler