jpnn.com, SURABAYA - Pariwisata terus bergerak menuju leading sector perekonomian Indonesia. Itu juga diyakini Menteri Pariwisata Arief Yahya makin menjalar ke daerah-daerah.
Sekarang Provinsi Jawa Timur bertekad menjadi destinasi pariwisata tingkat dunia karena memiliki potensi yang tersebar di seluruh wilayahnya sehingga berdampak pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jatim.
BACA JUGA: Banjarbaru Gelar #PesonaRamadan dengan Tadarus Puisi dan Silaturahmi Sastra
"Di Jatim ada 38 kabupaten/kota semuanya memiliki potensi pariwisata yang sangat layak dikunjungi," ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo di sela membacakan Nota Penjelasan Gubernur Jatim terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Jawa Timur tahun 2017 -2032 di Gedung DPRD Jatim di Surabaya, Jumat (2/6).
Menurut Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini, pariwisata merupakan lokomotif pembangunan ekonomi di berbagai negara. Pariwisata memberikan devisa besar dari banyaknya wisatawan yang berkunjung dan berbelanja.
BACA JUGA: 28 Yacht Mancanegara Ramaikan Wonderful Sail Anambas to Natuna 2017
Selain itu, banyak bidang yang bisa digerakkan dari sektor pariwisata sehingga mampu menjadi industri besar dan sebagai sarana mencapai pembangunan berkelanjutan.
"Adanya pariwisata maka ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat dipastikan ikut meningkat," kata Pakde Karwo.
BACA JUGA: Gandeng YouTube, PKB 2017 Targetkan 200 Ribu Wisman
Agar bisa menjadi destinasi pariwisata terkemuka di dunia, ia menegaskan Jatim akan mengembangkan berbagai hal. Di antaranya, menciptakan destinasi wisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, berwawasan lingkungan dan bisa meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat.
Tak itu saja, pemasaran pariwisata yang bisa meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara juga tak boleh terhenti. Di sisi lain, bidang industri juga harus diperhatikan.
"Yakni, harus berdaya saing, kredibel, berkelanjutan dan wajib memperhatikan kelestarian budaya dan lingkungan. Karena itu butuh dukungan berbagai pihak," ujar Pakde Karwo.
Pakde Karwo menambahkan, banyaknya tempat wisata yang ditunjang sumber daya alam (SDA) memadai seharusnya Jatim bisa menjadi kekuatan pariwisata. Karena itu, perlu dilakukan pembangunan berkelanjutan yang menjadikan sektor pariwisata sebagai priorotas.
"Pembagunan berkelanjutan ini harus disertai perencanaan yang baik. Tentu saja Pemprov Jatim segera berbenah agar bisa bersaing dengan wilayah lain. Yang jelas, potensi wisata di Jatim sangat luar biasa," ucap Pakde Karwo.
Menteri Pariwisata Arief Yahya yakin Pakde Karwo, Gubernur Jatim yang punya selera humor tinggi itu berkomitmen pada pengembangan Pariwisata. Karena, tanpa CEO Commitment, Pariwisata di daerah tidak akan bisa bergerak cepat.
Termasuk juga di Jatim, yang punya kawasan Bromo Tengger Semeru. Satu di antara 10 Bali Baru, yang akan dikembangkan sebagai destinasi berkelas dunia.
"Kalau saya mau berterus terang, saya hanya akan bantu provinsi, kabupaten/kota yang gubernur atau bupati/walikota yang benar-benar komit dan konsisten membangun pariwisata," ungkap Menpar Arief Yahya.
Selain komitmen, menteri yang pernah menjabat CEO Telekomunikasi Indonesia tbk. ini menilai pariwisata Jatim saat ini tengah tumbuh dan menjadi perhatian dunia. Salah satu indikatornya adalah makin meningkatnya angka kunjungan wisatawan yang memenuhi destinasi-destinasi wisata di Jatim.
Namun, menurut Menpar, Jatim belum dijadikan sebagai tempat tujuan utama (primary destination) bagi wisatawan. NTB masih menjadi pilihan kedua (secondary destinastion) bagi pelancong untuk berwisata, kalah dengan Bali yang sudah tenar di mancanegara.
“Kalau Pak Gubernur tiap Minggu datang ke Kemenpar, mengurus pariwisatanya, saya yakin kawasan itu akan cepat menjadi destinasi kelas dunia,” ujarnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenpar Bidik Wisman Asal Timur Tengah
Redaktur : Tim Redaksi